23 Agustus 2019 Jam 08:19

Tanamkan Jiwa Nasionalisme dan Patriotisme Lewat Karnaval

Banjarnegara~Pemkab Banjarnegara menggelar Karnaval Tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dalam rangka HUT RI 74 yang diikuti oleh 43 regu. Pembukaan dan pelepasan peserta karnaval dilakukan oleh Wakil Bupati Banjarnegara di titik start, Alun-alun Banjarnegara, Rabu (21/8).

Kasi PAUD Dinas Pendidikan dan Olahraga Banjarnegara, sekaligus Wakil Ketua Panitia Penyelenggara, Muchamad Yuli menyampaikan, peserta adalah semua yang masuk dalam satu wadah PAUD di Banjarnegara seperti KB (kelompok Belajar), TK (Taman Kanak-kanak), RA (Raudatul Athfal), BA (Bustanul Athfal (BA), TPA (Taman Pendidikan Al Quran) dan SPS (Satuan Paud Sejenis).

Karnaval yang mengusung tema PAUD berkarakter, bermartabat dan berbudaya di era mileneal juga diikuti oleh guru-guru PAUD dari seluruh kecamatan di Banjarnegara dengan 15 orang perwakilan dari masing-masing kecamatan. Untuk tampilan pembuka ada display dari HIMPAUDI Kecamatan Rakit yang menampilkan Tari Gemilang Ibu Pertiwi. Tarian tersebut menggambarkan keanekaragaman suku bangsa dan budaya di-Indonesia tapi tetap bersatu dalam wadah Bhineka Tunggal Ika

“Karnaval PAUD ini bertujuan untuk menanamkan jiwa patriotisme, semangat juang serta persatuan dan kesatuan pada anak didik sejak usia dini,” katanya

Wakil Bupati Banjarnegara, Syamsudin berharap melalui kegiatan karnaval bisa menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri anak-anak PAUD yang kelak merupakan para calon pemimpin. Dia juga menginginkan PAUD sebagai media pendidikan sanggup menanamkan nilai-nilai karater yang baik yang pada saatnya nanti mampu mewujudkan manusia Banjarnegara yang berintegritas.

“Karakter yang baik ditandai dengan iman dan taqwa, budi pekerti yang luhur, ilmu pengatahuan yang luas serta keterampilan untuk bekal hidup kelak agar Banjarnegara semakin maju,” tuturnya

Dunia pendidikan bersifat multidimensional, kata Wabup Syamsudin. Penanaman nilai moral dan karakter menjadi bagian di dalamnya. Peran guru dalam hal ini menjadi penting sebagai seorang teladan. Oleh karena itu, dia mengharapkan para pelaku pendidikan baik guru atau pengajar bisa memberikan contoh yang baik kepada anak didiknya.

“Sebelum memberi pendidikan karakter pada anak didiknya, para guru seharusnya terlebih dulu membangun karakternya pada dirinya masing-masing. Jika guru memiliki karakter dan perilaku yang baik maka anak didik akan menjadi manusia yang baik pula,” ungkapnya. (Amar / Dinkominfo)

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *