26 Agustus 2019 Jam 08:40

Jembatan Clapar Mutlak Dibutuhkan Warga – Akan Dibangun Tahun 2020

BANJARNEGARA,  – Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono melakukan peninjauan jalan dan jembatan di ruas jalan Plipiran Desa Limbangan, Kecamatan Madukara, Sabtu (24/8/2019). Ruas jalan tersebut sudah diaspal dan baru selesai. Namun warga masyarakat di desa-desa yang terhubung jalan tersebut sangat terkendala karena tidak adanya jembatan Sungai Clapar yang menghubungkan Desa Limbangan dengan desa-desa berikutnya seperti Desa Larangan Kecamatan Pagentan menuju Batur, yang tentu saja menyingkat jarak ke Kawasan Wisata Dieng.

Bupati didampingi Pj Kades Limbangan, Sudirman dan sekretaris desa, Paramita, diiringi warga kemudian melihat langsung jembatan Kali Clapar yang sudah lama putus.

Kondisi jembatan lama sudah tidak nampak, rusak sama sekali, sehingga tidak bisa digunakan. Di sebelahnya warga membuat jembatan sementara dari bambu yang hanyakuat dilewati sepeda motor. Kali Clapar sendiri sudah kering kondisinya, sungai tersebut berada di alur bencana tanah bergerak di Clapar taun 2016 silam. Sementara di sebelahnya Kali Tulis mengalir cukup deras.

Warga berharap, Pemkab Banjarnegara segera  membangun jembatan tersebut, karena keberadaan jembatan sangat dibutuhkan warga untuk memudahkan akses dua kecamatan tersebut.

“Sangat penting jembatan ini, karena ini juga jalan alternatif menuju Dieng. Termasuk juga untuk mendukung perkembangan ekonomi masyarakat,” kata Sekdes Limbangan Paramita.

Menurutnya, secara geografis, desa Limbangan tak terlalu jauh menuju pusat kota. Namun karena tidak ada jembatan, jadi kesannya sepi. Ia berharap Pemkab  bisa merealisasikan pembangunan jembatan penghubung Limbangan – Pagentan ini. Adanya jembatan tentu akan mempersingkat waktu tempuh dan mempermudah aktivitas masyarakat.

“Tentunya sangat menyingkat jarak tempuh, baik menuju desa sebelah, maupun dari desa atas menuju pusat kota, karena tidak perlu muter panjang,” imbuhnya.

Menjawab aspirasi langsung dari masyarakat tersebut, Bupati Budhi Sarwono menjanjikan di tahun anggaran 2020.

“Mohon sabar, Insya Allah tahun 2020 awal sudah mulai dibangun. Nanti kita sediakan anggaran yang cukup dengan kualitas yang bagus,” kata bupati.

Adanya jembatan selain memudahkan akses, kata bupati, tentu bisa mendukung perkembangan perputaran ekonomi masyarakat. Tidak adanya jembatan, menjadikan akses terputus. Desa Clapar juga lainnya terasa menjadi desa yang terpencil. Hal itu mempengaruhi perekonomian masyarakat.

“Mudah-mudahan program ini bisa terlaksana sesuai jadwal. Dengan akses jalan dan jembatan yang bagus, diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya” imbuh bupati.

Budhi Sarwono menyatakan akan menindaklanjuti saran dari Pemerintah Desa Limbangan terkait perlunya pembangunan jembatan untuk menghubungkan dua desa tersebut. “

Kami rencanannya akan melakukan pembahasan terlebih dahulu dengan DPUPR dan Baperlitbang terkait dengan rencana pembangunan jembatan ini,” katanya.

Budhi Sarwono mengatakan, pada pembahasan tersebut, nantinya akan dianalisis tekni dan berapa anggaran real yang dibutuhkan.

Kepala DPUPR, Tatag Rochyadi, membenarkan bahwa jembatan tersebut sangat dibutuhkan warga dan segera masuk pembahasan untuk mencukupinya.

“Insyaallah di tahun anggaran 2020, anggarannya ditaksir Rp. 5 miliar. Bentang jembatan sekitar 60 meter,” katanya. *(Muji P/Dinkominfo)

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *