26 September 2019 Jam 15:30

Bupati Himbau Pabrik Kayu Gunakan Sumber Daya Lokal

BANJARNEGARA . Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengharapkan, industri yang beroperasi di wilayah Kabupaten Banjarnegara menggunakan sumber daya lokal. Sumber daya tersebut mencakup sumber daya manusia (pekerja) dan sumber daya alam (bahan baku). Hal tersebut disampaikan Bupati saat meresmikan pabrik industri pengelolaan kayu milik CV. Prima Daya Sentosa yang terletak di Desa Kesenet Kecamatan Banjarmangu, Rabu (25/9/2019).

“Saya ucapkan selamat kepada pabrik kayu Prima Daya Sentosa, semoga keberadaan pabrik ini semakin menghidupkan ekonomi rakyat,” kata bupati dalam sambutannya.

“Selanjutnya saya menghimbau, gunakanlah sumber daya lokal kayu lokal. Dalam hal ini kayu yang ditanam  masyarakat kita sendiri,” imbuh bupati. “dan yang pasti, pekerjanya harus warga kita sendiri, guna mengurangi pengangguran.”

Budhi juga menghimbau agar ada sistem tebang-tanam dalam pengadaan kayu. Tidak hanya menebang, tapi tanami lahan dengan tanaman pengganti.

“Kepada pemilik pabrik dan mitra perusahaan, saya tekankan harus ada sistem tebang-tanam, jangan hanya menebang, nanti hutan kita gundul,” pesan bupati.

Menurutnya, pihaknya sering mengatakan para investor yang memiliki modal dan teknologi sangat diharapkan kehadirannya untuk menanamkan modalnya di sini.

“Maka buatlah kemitraan dengan petani, pemilik lahan, pemerintah dan pihak lain, kami atas nama Pemkab siap mendukung,” pesan Budhi.

Pemilik pabrik, Amminulloh, mengatakan, kehadiran perusahaan sejak awal adalah membangun kemitraan dengan pekerja dan pemasok kayu.

“Kita bekerja bersama dan saling menguntungkan dalam menciptakan nilai tambah. Komitmen kami tidak ingin merugikan pihak manapun, dan justru ingin memberikan dampak positif masyarakat khususnya pertumbuhan ekonomi,” kata Aminulloh.

Aminulloh menambahkan, pabrik Prima Daya Sentosa menempati lahan seluas 7000 meter persegi di Jalan Raya Kesenet Banjarmangu. Pada awal operasi ini, pabrik mempekerjakan 90 karyawan dengan 8 mesin baru yang didatangkan langsung dari China.

“Apabila divisi rotary sudah berjalan Insya Allah pabrik bisa menyerap di angka 120 orang per satu shift atau 12 jam,” imbuhnya.

Rencana output produksi per 12 jam (satu shift) mencapai 42,8 m3 atau 800 lembar plywood dengan tebal 18 mm.

“Kita produksi langsung barang jadi berupa play wood atau kayu lapis, dengan export 70 persen dan lokal 30 persen. Planing kami menerapkan pola home industry untuk warga sekitar di kecamatan Banjarmangu dan sekitarnya,” jelasnya

Untuk permodalan, perusahaan tersebut didukung oleh Bank Jateng, yang juga melakukan pendampingan sehingga pabrik tersebut dapat beroperasi. Bahkan Bank Jateng memfasilitasi pemilik pabrik, termasuk ketika survey mesin ke China.

“Usaha tersebut memiliki prospek yang baik. Pemiliknya sudah berpengalaman dalam hal produksi dan pemasaran, sehingga layak didukung dalam permodalan,” kata Yuli Prabowo, pimpinan Bank Jateng Banjarnegara.

Tampak hadir dalam pembukaan pabrik tersebut Camat Banjarmangu Gigih Sundoro dan Muspika Banjarmangu, tokoh agama dan masyarakat setempat. (Muji P/Dinkominfo).

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *