23 Oktober 2019 Jam 08:32

Tak Hanya Dapat Gengsi, Berkat Inovasi Oce Oke Pemkab Banjarnegara Peroleh DID

BANJARNEGARA – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara baru saja menerima penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik tingkat nasional2019 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Capaian Pemkab tersebut tak lepas dari inovasi pelayanan publik bernama “Oce Oke” (One Client One Kader), karya Khusnul Khotimah S.SiT, M.Kes, dari Puskesmas Pejawaran.

Penghargaan tersebut telah diserakan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan penghargaan kepada 45 inovasi pelayanan publik terbaik di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (15/10). Piagam tersebut diberikan kepada kepala instansi pemerintah, baik kementerian, lembaga, pemerintah daerah, maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Lewat Oce Oke, yang merupakan Siasat Keren “Cegah Tiga Terlambat dengan Empat Pantauan”, tercipta metode pendampingan satu ibu hamil satu kader berbasis kewilayahan, dengan menggunakan lembar pemantauan. Inovasi ini merupakan bentuk nyata pelibatan kader kesehatan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono saat menerima Khusnul Khotimah yang didampingi Kepala Dinkes Dr Ahmad Setiawan dan Kabag Organisasi Setda Widianti Titi Pratiwi, menyatakan, penghargaan tersebut harus menjadi rangsangan maupun semangat para kreator lainnya di Banjarnegara untuk membuat aplikasi atau sistem yang mendorong layanan publik menjadi lebih baik lagi.

“Tentunya kami ucapkan selamat, Kami sangat bangga dan senang, inovator Banjarnegara mampu membanggakan masyarakat di kancah nasional,” kata Budhi di ruang kerjanya (23/10/2019).

Adapun terkait Oce OKe yang diikutkan dalam kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2019, bupati menjelaskan terpilihnya Oce Oke sudah melalui proses yang matang.

“Kami pantau terus, alhamduillah yang kami gadang-gadang masuk ke Top 99, kemudian diseleksi menjadi 45 yang terbaik,” ujarnya.

Sang inovator, Khusnul Khotimah yang juga kepala UPTD Puskesmas Pejawaran, menjelaskan, inovasi merupakan keniscayaan bagi pemerintah daerah dalam menjawab dinamika yang berkembang. Pasalnya, dengam invoasi daerah dapat membuat terobosan positif dalam menjawab perkembangan tersebut dengan membuat dan menciptakan inovasi.

“Inovasi itu tentunya penting untuk semua yang memegang prinsip kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah? Padahal sebenarnya, kalau bisa dipermudah, daerah bisa lebih makmur, lebih cepat dan lebih baik,” kata Khusnul

Lebih lanjut ia mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah banyak membantu.“Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, Bapak Bupati, Bapak Wakil Bupati beserta jajarannya, Kepala Dinkes dan jajarannya, Kabag Organisasi, teman-teman di Puskesmas Pejawaran, juga semua pihak yang membantu sehingga kami bisa terpilih,” kata Khusnul

Dia merasa bahagia, karena dari sekitar 3600 inovasi se-Indonesia yang masuk Kemenpan RB, dan terpilih sebagai Top 45.

Khusunul mengatakan, pada saat awarding di Istana Neggara, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin yang hadir dalam penyerahaan penghargaan tersebut mengatakan pemerintah daerah yang inovasinya terpilih sebagai Top 45 mendapatkan alokasi Dana Insentif Daerah (DID). Adapun besarannya belum ditentukan oleh pusat.

(Muji P/Dinkominfo)

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Trackbacks/Pingbacks

  1. | Kabupaten Banjarnegara - […] ini diikutkan pada Kategori Khusus karena sebelumnya, tahun 2019, pernah menerima penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik tingkat nasional…

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *