26 November 2019 Jam 08:30

Banjarnegara Mendapat Alokasi Dana APBN Rp 1,68 T

Banjarnegara – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mendapat alokasi APBN sebesar Rp Rp. 1,68 triliun pada tahun anggaran 2020. Secara simbolis dana tersebut diserahkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kepada Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, pada Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran  (DIPA)  dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa tahun 2019, di Gedung Gradhika Pemprov Jateng, Senin (25/11/2019).

Penyerahan secara simbolis itu juga dilakukan kepada bupati / wali kota dari 35 kabupaten / kota di Jawa Tengah. Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Jateng Sulaimansyah SE, dalam laporannya mengatakan, postur APBN 2020 diarahkan untuk mendukung daya saing dan kualitas SDM, namun tetap adaptif menghadapi resiko perekonomian.

“Di tahun 2020 sebagai awal tahapan jangka menengah pertama menuju pencapaian visi Indonesia Maju tahun 2045, maka APBN 2020 difokuskan pada Akselarasi Daya Saing Melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas SDM”, katanya.

Selain DIPA, pada acara tersebut juga dilakukan penyerahan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dengan besaran yang diterima Jawa Tengah sebesar Rp 70,16 triliun, yang siap didistribusikan untuk kabupaten/ kota.

“Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 diarahkan untuk perbaikan kualitas layanan dasar publik, akselerasi daya saing dan mendorong belanja produktif,” kata Sulaiman.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, SH, M.IP, dalam sambutannya berharap alokasi anggaran tahun 2020 dapat digunakan dengan efektif dan akuntabel untuk peningkatan pembangunan serta pemerataan pembangunan di seluruh pelosok wilayah Jawa Tengah.

Menurut gubernur, besaran dana untuk kabupaten kota, tidaklah sama. Banyumas yang memiliki wilayah lebih luas tentunya beda dengan Kota Pekalongan yang hanya membawahi 4 kecamatan.

“Titipan saya, yang juga titipan Pak Presiden sama agar menjaga integritas maka layanan pemerintah juga harus untuk kepentingan masyarakat,” pesan Ganjar.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kata Ganjar, mendapat alokasi APBN sebesar Rp 111,05 triliun pada tahun anggaran 2020. Dari jumlah tersebut DIPA Jateng naik 8,45 persen dari tahun sebelumnya.

“Jika dibandingkan dengan Alokasi DIPA awal tahun 2019, terdapat kenaikan sebesar 8,45% namun masih di bawah alokasi DIPA terakhir, karena di tahun 2019 terdapat penambahan alokasi sebesar 4,89 Triliun,” imbuhnya.

Adapun Bupati Budhi Sarwono usai penerimaan tersebut mengatakan, sejalan dengan amanat presiden dan prioritas kebijakan yang telah ditetapkan, anggaran yang telah diterima akan difokuskan pada akselerasi pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi rakyat dan birokrasi yang efisien.

“Belanja tersebut akan diarahkan untuk mendukung pelaksanaan berbagai program prioritas pembangunan serta penyelenggaraan pemerintahan, untuk mewujudkan masyarakat Banjarnegara yang bermartabat dan sejahtera,” tambahnya.

Data dari BPKAD Provinsi Jateng, alokasi DIPA 35 Kabupaten/Kota di Jateng sebesar Rp 58,12 triliun terdiri dari DAU Rp 35,53 triliun, DAK fisik Rp 3,52 miliar, DAK non fisik Rp 7,97 triliun, dana bagi hasil pajak dan bukan pajak Rp 1,08 triliun, dana insentif daerah Rp 1,81 triliun, dan dana desa Rp 8,2 triliun.*(Muji P/Dinkominfo)*

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *