BANJARNEGARA – Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menjadi inspektur apel pada Apel Peringatan Hari Anti Korupsi sedunia tahun 2019 di halaman Kanto Bupati Banjarnegara, Senin (9/12/2019). Apel tersebut diikuti oleh jajaran ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Pada apel tersebut, pada amanatnya bupati mengingatkan pentingnya mendobrak mental pejabat lama dan merombak sistem demokrasi jadul.
“Melalui momen peringatan Hari Anti korupsi Se-dunia ini saya mengajak kita mengubah mental pejabat lama, kita rombak sistem birokrasi jadul. Pungli kita siatsati dengan teknologi, setoran pada atasan kita brantas dengan lelang jabatan, manipulasi anggaran kita semprot dengan digitalisasi, mafia-mafia proyek kita hantam dengan keterbukaan,†kata bupati.
Dalam sambutannya, ia juga bercerita tentang contoh riil gerakan anti korupsi yang telah dilakukan oleh founding fathers: Soekarno-Hatta. Menurutnya, merekalah dua tokoh hebat yang kemasyhurannya diakui dunia ini memiliki kekuasaan yang luar biasa, karena memegang mandat rakyat sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
“Namun, sepanjang hidupnya, mereka ternyata justru memilih laku marhaen. Meski berkuasa, Soekano-Hatta tetap tidak banyak harta. Bahkan menjelang akhir hayatnya, dwitunggal itu menyisakan kisah yang membuat kita mbrebes mili. Suatu ketika, tatkala Bung Karno masih di Istana Merdeka, terpaksa harus mengurungkan keinginannya untuk sekadar makan pisang goreng dan nasi kecap karena sama sekali tidak punya uang. Bahkan, beberapa kali bapak proklamator itu harus pinjam uang kepada ajudannya untuk sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saking prihatinnya, di akhir tahun 1969, dia harus muter-muter mencari pinjaman untuk menikahkan putrinya,†lanjut bupati membacakan amanat.
“Tidak jauh beda, Bung Hatta sampai akhir hayatnya masih saja menyimpan brosur sepatu merek Bally. Ya, hanya bisa menyimpan brosurnya, karena sepanjang hidup Bung Hatta tidak bisa mewujudkan mimpinya untuk membeli sepatu itu. Bahkan karena kehati-hatiannya terhadap uang negara, Bung Hatta tidak mau menggunakan secarik kertas dari kantor untuk keperluan pribadinya,†ujarnya.
Usai apel, Budhi memberikan keterangan kepada media, bahwasannya ia selalu mengajak ASN yang hadir untuk mencontoh gaya hidup para founding fathers itu. ASN, katanya, haruslah memberi contoh kejujuran dan teladan kesederhanaan. Terhadap birokrasi saat ini, bupati mengaku akan terus melakukan evaluasi dan perombakan.
“Kita evaluasi terus pegawai kita. Kita dobrak dan rombak jika perlu. Yang masih lelet kita pacu, yang ajeg dengan gaya lama kita tegur, agar semuanya bisa berjalan selaras, terpadu dan sama cepatnya dalam mewujudkan visi Banjarnegara yang bermartabat dan sejahtera,†pungkas bupati. * (Muji P/Dinkominfo).
mantap