(BANJARNEGARA) – Dalam rangka memperingati Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019, TP PKK Kabupaten Banjarnegara bekerja sama dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) menyelenggarakan Jalan Sehat, Jumat (13/12) di Alun-alun Banjarnegara. Kegiatan ini diikuti oleh jajaran Forkompinda, Organisasi Perangkat Daerah, TP PKK, DWP, Organisasi Wanita dibawah naungan GOW, dan siswa-siswi sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMA/K.
Ketua TP PKK Kabupaten Banjarnegara, Ny. Marwi Budi Sarwono mengatakan, maksud dan tujuan di selenggaraknnya kegiatan ini yakni untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, khususnya kaum perempuan, agar tercipta masyarakat yang sehat dan untuk menjaga kebugaran tubuh.
“Setelah kegiatan jalan sehat, acara akan dilanjutkan dengan sosialisasi Fakta tentang HIV dan AIDS, yang akan disampaikan oleh petugas dari Puskesmas 2 Banjarnegara†katanya.
Menurutnya materi ini penting disampaikan, khususnya untuk generasi muda, agar mereka paham apa itu HIV dan AIDS, bagaimana perjalanan Infeksi HIV, Siapa yang dapat tertular HIV, perilaku apa saja yang dapat menularkan HIV dan AIDS, serta bagaimana pencegahan penularan HIV dan AIDS.
Santi, Perawat UPT Puskesmas 2 Banjarnegara menjelaskan, HIV dapat menular melalui hubungan seks berganti-ganti pasangan, menggunakan alat suntik secara bergantian, bekas pakai dan tidak steril, serta dari Ibu ke bayi melalui proses hamil, melahirkan dan menyusui.
“Cara mencegah penularan HIV dapat dilakukan dengan cara tidak melakukan seks bebas, bersikap saling setia dengan pasangan, cegah dengan memakai kondom, hindari pemakaian narkoba suntik serta edukasi dan penyuluhan tentang HIV dan AIDS†katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara, Drs. Indarto, M.Si pada saat membacakan sambutan Bupati Banjarnegara mengatakan Hari Ibu lahir dari pergerakan perempuan Indonesia diawali dengan Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta.
“Tema sentral pembahasan Kongres Perempuan tersebut adalah memperjuangkan hak perempuan dalam perkawinan, melawan perkawinan anak, poligami dan pendidikan perempuan†katanya.
Menurutnya hakekat Peringatan Hari Ibu dalam setiap tahunnya adalah terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan Bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
“Untuk itu sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, Peringatan Hari Ibu ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai Hari Nasional†katanya.
Dia menjelaskan, Tema Peringatan Hari Ibu ke-91 tahun 2019 adalah Perempuan Berdaya Indonesia Maju, tema ini dibangun dengan melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia, yang masih mengalami kekerasan, perlakuan diskriminatif dan lain-lain.
“Kondisi tersebut memerlukan berbagai strategi, perlibatan semua unsur masyarakat dan multi stakeholder sangat diperlukan, termasuk peran laku-laki dalam kampanye yang mendukung pencegahan kekerasan, dan pencapaian kesejahteraan gender menjadi salah satu komitmen global yang harus di gelontorkan†katanya.
Sekda Indarto berharap Peringatan Hari Ibu ke-91 Tahun 2019 dapat mendorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam setiap aspek kehidupan. ***** (Sudin)
0 Komentar