BANJARNEGARA – Bupati Budhi Sarwono rela kembali ‘menyusupi’ beberapa lubang got trotoar saat melakukan pemeriksaan kualitas pembangunan trotoar, Rabu, (18/12/2019). Ia menelusuri jalanan dan memasuki lubang trotoar di jalan Dipayudha utara Setda dan kompleks barat pendapa, serta di sepanjang Jalan DI Panjaitan, Banjarnegara. Ia didampingi Kepala DPU R Tatag Rochyadi.
Ketika di dalam lubang goat, bupati Wing Chin memeriksa pondasi dan sistem drainasenya. Di kompleks utara Setda ia menemukan endapan lumpur, sementara di jalan DI Panjaitan relatif lebih bersih.
“Saya sudah tiga kali masuk got, untuk memastikan kualitas drainase dan pondasinya, terutama kondisi setelah datang musim hujan ini,” kata Budhi.
“Sayang, di beberapa lokasi sudah ada endapan lumpur. Ini harus dibersihkan, sebelum sebentar lagi diserahterimakan. Tapi secara umum ini bagus, cukup luas dan bisa dimasuki dua orang untuk membersihkan. Saya juga mudah bergerak di sini,†katanya dari dalam got.
“Saya harap sebelum pekerjaan diserahterimakan ini sudah dibersihkan semuanya. Kita antisipasi musim hujan, jadi harus lancar sehingga jalanan tidak banjir,†jelas bupati.
Bupati juga menemukan beberapa engsel pintu got untuk dirapikan.
“Jika tidak dibersihkan gorong-gorongnya dan tidak rapi bangunan maupun engsel-engselnya kami perintahkan jangan diterima,†tegas Budhi.
Kepala DPUPR Tatag Rochyadi menjelaskan, adanya endapan di trotoar di Jalan Dipayuda utara kompleks Setda karena pekerjaan tersebut sudah dimulai lama, jadi sudah ada endapan.
“Ya pastinya segera dibersihkan dulu sampai tuntas, sebelum penyerahan,” ujarnya singkat.
Pemkab Banjarnegara tengah memperluas pembangunan trotoar yang representatif dan ramah pedestrian serta kaum difabel. Tahun 2019 tengah dibangun dan renovasi trotoar di ruas jalan wilayah perkotaan, yaitu berada di Jalan Dipayuda dan DI Panjaitan.
Pembangunan trotoar sektor perkotaan diprioritaskan di ruas jalan menuju tempat-tempat pelayanan publik dan fasilitas umum, agar lebih mudah di jangkau penyandang disabilitas.
“Untuk kaum difabel terutama tuna netra di mudahkan oleh motif atau tekstur timbul yang bisa memandu langkah mereka serta naik turunnya ke jalan,” imbuhnya.
Pembangunan trotoar dilakukan untuk penataan kawasan perkotaan. Bupati berharap, tanggal 20 Februari 2020 atau 6 hari sebelum perayaan hari jadi Banjarnegara yang baru, wajah alun-alun kota yang terpadu dengan trotoar sudah rapi berseri. Ia juga akan menggalakkan pemasangan lampu penerang di berbagai penjuru kota.
Pembangunan trotoar dan drainase perkotaan dianggarkan dari dana APBD sebesar Rp. 1.857.000.000, dengan waktu pelaksanaan 120 hari kalender, saat ini progresnya hampir 100 persen*** (Muji P/Dinkominfo).
0 Komentar