BANJARNEGARA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banjarnegara kembali mentasharufkan dana zakatnya untuk kaum miskin penerima manfaat serta modal usaha, Kamis (19/12/2019) di Pendapa Dipayuda Adigraha Kabupaten Banjarnegara. Ketua Baznas Kabupaten Banjarnegara, H. Sutedjo Slamet Utomo, S.H., M.Hum mengatakan, Pentasharufan dana zakat kali ini diberikan kepada 800 lebih mustahik, mereka adalah penerima manfaat dan para pedagang kecil yang telah diusulkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun BUMD di Kabupaten Banjarnegara, yang telah mendapat persetujuan dari pihak Baznas.

“Masing-masing mustahik menerima santunan Rp. 500.000, sedang pedagang kecil menerima bantuan gerobak, dan ada juga diserahkan mesin obras,” katanya.

Sutedjo berharap, dana zakat yang telah diterima dapat digunakan untuk menambah modal usaha, untuk membeli alat atau perlengkapan dalam menjalankan usahanya.

“Syukurilah dan gunakan dengan baik, jangan dibelanjakan untuk hal yang tidak manfaat. Pakailah untuk menambah modal usaha, karena ini adalah zakat produktif,” katanya.

Dalam sambutannya Bupati Budhi Sarwono menyambut baik kipra BAZNAS yang telah banyak membantu pengentasan kemiskinan di Banjarnegara. Berdasarkan laporan dari ketua Baznas Kabupaten Banjarnegara, pada semester dua tahun 2019, Baznas telah mentasharufkan untuk ekonomi produktif sebanyak 143 orang dengan nilai Rp. 357.500.000,- untuk biaya pendidikan SD dan SMP sebesar Rp. 938.168.000.

“Disamping itu Baznas juga telah membantu pemerintah daerah untuk melakukan pemugaran RTLH sebanyak 200 unit senilai Rp 2 miliar, untuk itu kami mengucapkan terima kasih,” kata bupati.

Dia juga meminta kepada para OPD atau BUMD yang telah mengusulkan penerima zakat produktif untuk medampingi para mustahik, untuk benar-benar ikut memonitor perkembangannya sehingga mereka dapat berhasil dan mandiri.

Bupati juga mengucapkan selamat dan apresiasi yang tinggi kepada Baznas Banjarnegara yang telah masuk 7 besar dalam Baznas Award Tingkat Provinsi Jawa Tengah dan Rangking 2 terbaik se- Jawa Tengah dalam audit syariah pengelolaan zakat tahun 2019. *(Muji P/Dinkominfo)