Banjarnegara – Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono akan memangkas anggaran perjalanan dinas DPRD Banjarnegara, untuk kunjungan ke luar daerah. Perjalanan dinas dimaksud adalah untuk kunjungan ke luar provinsi, ke daerah/ kabupaten lain, dan ke luar pulau. Kebijakan ini akan diawali pada APBD Perubahan tahun 2020 sampai akhir masa jabatan bupati pada tahun 2022.
Pernyataan tegas ini disampaikan bupati kepada media di Banjarnegara, baru-baru ini. Menurut bupati yang viral karena berani ungkap mafia bola ini, dana kunjungan ke luar daerah tersebut akan dialihkan untuk pertumbuhah ekonomi di kabupaten Banjarnegara. Budhi menjelaskan, setelah dihitung dana tersebut kurang lebih Rp. 17,5 miliar per tahun, dan jika ada kenaikan selama 5 tahun bisa mencapai Rp. 87,5 miliar sampai 100 miliar rupiah.
“Itu jumlah yang cukup besar, jika dialihkan untuk pertumbuhan ekonomi. Insyaallah pertumbuhan ekonomi akan lebih meningkat dengan dukungan dana yang cukup,†kata bupati.
Menurut Budhi, ada anggaran yang sayang dan diketahui banyak terbuang dalam kegiatan perjalanan dinas keluar daerah tersebut. Maka ia tak ragu untuk melakukan pemangkasan, dan mengalihkannya untuk pertumbuhan ekonomi di Banjarnegara.
“Karena saya selalu berpegang pada otonomi daerah, itu kewajiban saya untuk memakmurkan masyarakat Banjarnegara. Kebijakan saya harus pro rakyat, bukan pro pejabat,†imbuhnya.
“Jadi APBD Banjarnegara bukan untuk kunjungan ke Denpasar, Medan, Kalimantan, Makassar, atau Cirebon. Mestinya kita bisa rumongso, daerah kita masih miskin. APBD nya cuma 2 tiriliun. Masih diambil 17,5 miliar untuk kunja kerja, yang mestinya ini bisa untuk pembangunan ekonomi,†kata bupati.
Budhi juga memaparkan, dengan gelontoran anggaran untuk prioritas pembangunan infrastruktur dan ekonomi, sejak ia menjabat, angka kemiskinan di Banjarnegara terus menurun.
Dengan mengutip data BPS, Budhi menyebutkan bahwa penduduk miskin di Kabupaten Banjarnegara pada awal ia menjabat di bulan Mei 2017, masih di angka 16 persen lebih, namun di tahun 2019 kemarin turun jadi 14,76 persen.
Jumlah penduduk miskin di Banjarnegara pada tahun 2019 mencapai 136.100, mengalami penurunan tajam dari tahun sebelumnya yakni 141.720, atau turun sebanyak 5.620 jiwa.
“Harapan saya di tahun 2020 ini dengan penambahan alokasi dana untuk pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk miskin bisa berkurang lagi. Dalam pembangunan harus ada skala prioritas, dan prioritas saya konsisten, infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan ekonomi rakyat. Itu saja, jadi anggaran yang selama ini banyak terbuang akan saya alihkan untuk memperkuat prioritas tersebut,†pungkas bupati. (Muji P/Dinkominfo)
0 Komentar