Banjarnegra – Kondisi pandemi Covid 19 tak membuat proses akhir pembelajaran terhenti di SMP IT Permata Hati Banjarnegara. Pasalnya, mereka tetap harus menjalankan tasmi (simakan) hafalan Quran siswa kelas IX yang akan lulus tahun ini. Menurut Kepala SMPIT Permata Hati Muhamad Akhyar, simakan Quran secara daring tidak memungkinkan dilaksanakan, sehingga tatap muka tetap dilaksanakan.
“Tapi protokol kesehatan kami ketat, sesuai pencegahan covid 19. Kami juga batasi siswa yang mengikuti ujian setiap harinya” jelas Akhyar.
Akhyar menambahkan, simakan Quran sebagai salah satu syarat kelulusan siswa dalam hafalan Qurannya, sehingga guru harus berhadapan dengan siswa.
Mereka yang lulus akan mendapatkan sertifikat kompetensi hafalan”, jelasnya.
Guru Quran SMPIT Permata Hati Banjarnegara Herni Sukaesi mengungkapkan, kelulusan minimal hafalan siswa adalah hafal juz 30 dengan tajwid yang benar.
“Rata-rata siswa kami hafal dua hingga tiga juz. Yang lebih dari itu ada beberapa. Ujian ini sangat penting karena capaian visi sekolah salah satunya ada pada kompetensi hafalan Quran siswa” jelas Herni.
Secara teknis tambah Herni, untuk setoran hafalan juz 30 dilaksanakan sekali duduk, sedangkan juz lainnya tergantung capaian masing-masing siswa.
“Kita tidak mungkin lakukan dengan daring, karena makhorijul huruf harus benar-benar kita lihat dari gerak mulut siswa. Insyaallah aman karena kita jaga jarak dan memakai masker” tandasnya.
Secara teknis tambah Herni, untuk setoran hafalan juz 30 dilaksanakan sekali duduk, sedangkan juz lainnya tergantung capaian masing-masing siswa. Tahun ini bahkan ada yang hafal delapan juz. *(Muji P/Dinkominfo)*
0 Komentar