Warga Mantrianom Keukeuh Tolak Pembukaan Portal

Banjarnegara – Warga Desa Mantrianom Kecamatan Bawang keukeuh menolak jika portal di Jembatan Banagara di atas Kali Blimbing dibuka. Sekelompok warga tua-muda, ramai-ramai memasang penghalang jalan. Berbagai barang seperti ban bekas, tonggak kayu, batu, pasir dipasang warga menyusul rencana demo para pengusaha dan awak pekerja tambang galian C, kemarin, Selasa (7/7/2020).

Bahkan ada beberapa warga yang menebang pohon kelapa dan batangnya untuk kemudian digotong melintang di jalan yang biasa dilalui truk dan tronton para penambang.

Ingin hidup sehat
Salah seorang warga yang turut menggotong batang kelapa itu menyatakan, dia dan warga lainnya tak setuju bila portal dibuka karena masyarakat ingin hidup sehat. Selama ini, katanya, warga banyak menghirup udara tidak sehat dari matrial yang dibawa tronton dan truk-truk besar.

“Tronton menyebabkan polusi, baik suara maupun udara. Kami warga ingin hidup sehat. Sudah ada warga kami yang sakit karena menghirup udara yang tidak sehat akibat polusi,” terang Agus.

Ia dan warga bahkan siap mengadakan demo esok hari jika sampai portal dibuka.

“Masyarakat, pemerintah desa dan kalangan ulama semua kompak tolak pembukaan portal. Esok lusa jika diperlukan, kami siap demo tolak pembukaan portal,” tegasnya.

Sementara itu Kades Mantrianom, Kuswoyo, menyatakan bahwa pihak desa juga tidak setuju dengan adanya pembukaan portal karena jalan akan cepat rusak dan mengganggu ketentraman warga.

“Dengan banyaknya tronton yang masuk, jalan akan cepat rusak. Jadi sebaiknya portal jangan dibuka,” terangnya.

Seperti diberitakan media, ratusan massa yang mengatas namakan Forum Banjarnegara Bersatu (FBB) menggelar aksi di gedung DPRD Banjarnegara kemarin (7/7). Mereka menolak kebijakan Bupati Banjarnegara yang masih memasang portal di jembatan Banagara Kaliblimbing Mantrianom Kecamatan Bawang. Dimana jalur tersebut mengubungkan truk ke lokasi penambangan pasir putih. Massa meminta bupati untuk membuka portal karena jembatan sudah jadi dan kuat, jalan pun sudah halus.

Iwan Manembah, kordinator aksi mengatakan, kebijakan tersebut tidak bijaksana, karena mematikan ekonomi pengusaha tambang.

Terpisah, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menegaskan akan tetap menutup portal di Mantrianom-Masaran untuk tronton dan kendaraan besar. Portal tersebut melarang masuk kepada kendaraan roda 10 atau lebih.

“Portal jalan terus. Ini aspirasi masyarakat. Dan ini untuk melindungi jalan kabupaten dari kendaraan ODOL (over dimensi dan overload). Jadi colt diesel bak terbuka, dump truck ya tetap bisa masuk. Sehingga jalan awet dan pengusaha tetap bisa menjalankan usahanya dengan ketentuan yang berlaku sebelumnya,” terang Budhi Sarwono. ***

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *