Fajriyatun, Guru Modern Penerima Satyalancana Pendidikan Dari Presiden

Perkembangan teknologi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para guru. Di era digital seperti sekarang ini, guru perlu sadar akan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Fajriyatun, Guru IPS di SMP 1 Purwanegara menjadi guru yang menyadari hal tersebut dan belajar memanfaatkan perkembangan teknologi dalam pembelajaran. Dia menilai, peserta didik zaman sekarang lebih akrab dengan teknologi, jika dipaksa dengan model pembelajaran yang konvensional dan monoton mereka akan cenderung menolak. Oleh karena itu, seorang guru untuk generasi muda saat ini harus bisa mengikuti perkembangan zaman dengan memadukan ilmu pengetahuan, kreatifitas serta teknologi.

“Prinsipnya, guru jangan berhenti untuk belajar karena di luar sana banyak ilmu yang bisa dikembangkan, seperti ilmu pengetahuan dan teknogi yang berguna untuk anak didik,” terang wanita yang akrab disapa Fajri ini.

Menurut Fajri, menjadi guru yang menyenangkan adalah ketika bisa masuk ke dunia anak didik sesuai dengan selera mereka. Mengemas edukasi dengan teknologi akan mempermudah transfer ilmu dari guru ke murid. Kemampuan adaptasi guru terhadap perubahan zaman akan menjadikan proses pembelajaran semakin menarik dan tidak membosankan.

Salah satu penerapan teknologi saat kegiatan belajar mengajarnya adalah dengan menyampaikan materi pendidikan melalui video infografis. Video pembelajaran yang berisi informasi, data atau ilmu pengetahuan ditampilkan dalam bentuk animasi yang menarik. Bahkan Fajri pernah meraih predikat terbaik ketiga tingkat nasional untuk kategori video pembelajaran pada Lomba Membuat Bahan Ajar Berbasis TIK tahun 2019.

“Saya juga meminta para murid untuk mencoba membuat video infografis menggunakan aplikasi edit video yang ada di gawai mereka masing-masing,” katanya

Kreatifitas para guru saat ini sebenarnya dimudahkan oleh teknologi. Kesempatan tersebut harusnya bisa dimanfaatkan untuk menunjang kemampuan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Kamauan untuk belajar, khususnya berkaitan dengan teknologi informasi saat ini akan meningkatkan kompetensi seorang guru dan akan berdampak kepada kemajuan anak didiknya.

Menerima Penghargaan Satyalancana Dari Presiden RI

Wanita kelahiran Banjarnegara, 20 Oktober 1974 ini pernah mendapatkan prestasi yang membanggakan dalam dunia pendidikan. Pada November 2019 lalu Fajri mendapat penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan dari Presiden RI. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim.

Prestasi itu berawal saat dirinya menjadi Juara 1 Bidang Lomba IPS dan Bahasa dalam Inovasi Pembelajaran Guru SMP Tingkat Nasional 2018, melalui karyanya Stupa Merah Putih Bermagnet, sebuah inovasi pembelajaran untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skills (HOTS). Setelah itu, namanya diajukan oleh Kemendikbud untuk mendapatkan penghargaan Satya Lencana Pendidikan.

Tidak serta merta namanya langsung bisa masuk ke dalam jajaran penerima penghargaan tersebut. Ada proses panjang dari pusat untuk verifikasi data serta rekam jejaknya selama 3 tahun yang memakan waktu hingga lima bulan sampai semua bisa terpenuhi.

Beberapa prestasi juga pernah diraih oleh ibu dari empat orang anak ini, antara lain menjadi Juara 1 Lomba Penelitian Tindakan Kelas Guru SMP Tingkat Kabupaten Banjarnegara, Narasumber Nasional Bimbingan Teknis Pembelajaran Mata Pelajaran IPS dan PPKn bagi Guru SMP serta berkesempatan menjadi peserta Training Program di Universitas Leiden dan Universitas Windeshelm Belanda. Fajri juga aktif menulis jurnal ilmiah serta buku.

Pembelajaran Daring Lewat Radio

Selama pandemi Covid-19 ini, Fajri melakukan beberapa hal untuk memotivasi peserta didik selama tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah. Program Belajar di Rumah melalui siaran radio Suara Banjarnegara 104.4 FM menjadi salah satu upayanya bersama Kepala Sekolah SMP 1 Purwanegara untuk menyampaikan materi-materi pembelajaran untuk murid SMP/MTS di Kabupaten Banjarnegara. Sampai saat ini sudah 14 kali program ini berjalan.

“Siaran pembelajaran lewat radio ini sebagai alternatif lain bagi anak-anak yang terkendala masalah dengan gawai atau internet, sehingga kegiatan belajar mengajar dari rumah bisa tetap diikuti,” ungkapnya

Selain itu, dia juga membuat video-video pendek yang berisikan motivasi untuk para siswa agar tetap bersemangat belajar meskipun di rumah. (amar)

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *