Banjarnegara – Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, memimpin panen raya kedelai di lahan kedelai milik kelompok tani di Desa Gumelam Wetan Kecamatan Susukan, Selasa (4/8/2020). Pada kesempatan itu dia meminta maaf kepada masyarakat yang memenuhi lokasi acara.
†Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat, bahwa dengan segala keterbatasan saya, selama masa pemerintahan yang tinggal tersisa 22 bulan ini, saya baru bisa fokus pada infrastruktur saja. sebab saya yakin, apabila infrastruktur sudah bagus, maka aspek aspek kehidupan yang lain akan secara otomatis mengikutinya. Termasuk pertanian ini †katanya
Namun begitu, dia juga kembali mengingatkan bahwa menjadi petani harus cerdas bercocok tanam, antara lain dengan memperhatikan musim dan kondisi tanah serta ketersediaan air di wilayahnya.
“Kembali saya ingatkan, menjadi petani harus cerdas membaca situasi, antara lain dengan melihat musim. Apa lagi wilayah Kecamatan Susukan khususnya di sisi barat adalah langganan kekeringan. Jadi harus ada diversifikasi selain menanam padi terutama di musim kemarau,†kata Budhi.
“Maka, tepat sekali ketika para petani di sini sudah menanam kedelai, jagung dan palawija lainnya. Ini sudah saya ingatkan saat saya memimpin penanganan kekeringan tahun lalu di Desa Derik, alhamdulillah sekarang petani di sini sudah lebih baik. Hari ini kita panen kedelai, juga jagung sebagai penopang beras,†lanjutnya.
Kejelian lain, lanjut bupati, adalah membangun jaringan dan pemasaran. Serta tentunya penguasaan ketrampilan teknis dalam perawatan, pemupukan, sehingga komoditas pertanian akan maksimal.
“Tentunya pemasaran sangat penting, di samping hasil pertanian tersebut untuk dikonsumsi sendiri dan lingkup kecil. Kita harus pandai mencari terobosan untuk memasarkan hasil,†imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan, Totok Setya Winarna mengimbuhkan, kegiatan ini juga untuk mendukung ketahanan pangan di masa pandemi Corona.
“Tentunya kami peduli dengan para petani yang terdampak adanya Covid-19. Pemkab bersama Polri dan TNI ikut peduli nyengkuyung para petani yang sempat terpuruk karena wabah ini,†terang Totok.
Dijelaskan Totok, para petani di Banjarnegara mulai panen kedelai periode kedua tahun ini. Kedelai banyak ditanam petani di Kecamatan Susukan, Purwanegara dan Bawang. Untuk harga kedelai di tingkat petani berkisar Rp 8 ribu hingga Rp. 9 ribu per kilogram.
“Yang jelas, kebutuhan kedelai dalam negeri masih mengandalkan impor. Karena itu, kita terus berupaya agar kedelai ini diharapkan akan mewujudkan swasembada kedelai. Kita optimis peningkatan produksi kedelai ini bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga tidak lagi menggantungkan dari impor,†katanya.
Data potensi tanaman kedelai di Kabupaten Banjarnegara tahun 2019, luas panen 589,1 hektare, dengan jumlah produksi per ton mencapai 661,44 dan rata-rata produksi kwintal per hektare 11,23.
Sementara untuk Kecamatan Susukan diperoleh data : luas panen 77 hektare, dengan jumlah produksi per ton mencapai 107,42, dan rata-rata produksi kwintal per hektare 13,95.
Hadir dalam panen raya tersebut : Budhi Sarwono, Letkol ARH Sujeidi Faisal ST, M.Han Dandim 0704/WK, Kapolres Banjarnegara AKBP Fahmi Arifritanto SH, SIK, MH, M.Si, Kepala Distan Banjarnegara, Ir. Totok Setya Winarna SP, kepala Dinas Kominfo Riono Rahadi Prasetyo SH, MH, Kabag Umum Drs. Karnoto, Camat Drs Susanto dan Muspika kecamatan Susukan, serta Kades se-kecamatan Susukan.
Dari Kelompok Tani antar lain hadir : anggota Kelompok tani Pundak, Setia dan Gapoktan Giritirta didampingi Kades Gumelem Wetan, Cartun, serta petugas PPL.
Panen raya tersebut diikuti oleh petani desa dan diberikan bantuan beras, pupuk serta doorprice. * (mujiprast).
0 Komentar