10 Agustus 2020 Jam 15:38

Bersama Forkompinda, Bupati Pimpin Penyemprotan Massal 20 Hektar Lahan Produktif

Banjarnegara – Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, akan terus mendukung kegiatan pertanian di Kabupaten Banjarnegara. Bentuk dukungan tersebut diwujudkan melalui kegiatan pertanian secara teknis maupun kebijakan pembangunan yang berfokus pada infrastrukur jalan. Baik jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten dan jalan desa, yang kesemuanya bermuara untuk mendukung dan meningkatkan pertanian.

Demikian disampaikan Bupati Budhi Sarwono ketika memimpin penyemprotan massal pupuk organik cair pada lahan budi daya padi seluas 20 hektare di Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegera, Senin (10/8/2020).

“Namun kedepan, kami akan fokus pada jalan usaha tani sehingga akan mempermudah para petani dalam distribusi saran produksi pertanian dan hasil panen sehingga akan memperkecil biaya produksi,” ujar bupati.

“Adapun mengenai pupuk dan edukasi petani kami sudah mempersiapkan lama, dan kami ucapkan terima kasih kepada petugas penyuluh pertanian, juga kepada pihak lain seperti Petrokimia Gresik yang memprakarsai pelaksanaan pemupukan massal ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, bupati berharap, agara generasi muda Banjarnegara bisa kembali menggandrungi dunia pertanian. Menurutnya, ia sudah mengamati beberapa anak muda Banjarnegara yang giat menggeluti bidang pertanian dan sukses.

“Saya harap generasi muda bisa mencontoh para tokoh pemuda yang menjadi pioner tersebut karena mereka juga sukses dalam menggeluti pertanian tanpa jadi urbanis di kota, apalagi sekarang anak muda tanggap dalam teknologi, ini bisa diaplikasikan dalam dunia pertanian modern seperti yang kita saksikan hari ini, penyemprotan pun bisa dengan drone,” harap Bupati.

“Ayo anak muda kita, cintai bertani karena lahan kita sangat subur. Akan semakin efektif efisien dengan penerapan teknologi,”

Menurut bupati, Banjarnegara dengan luas sawah 13.478 hektare, sekitar 75 persen merupakan irigasi teknis. Sedangkan sisanya merupakan sawah irigasi non teknis, irigasi pedesaan dan sawah tadah hujan. Dengan penggunaan pupuk organik cair ini Budhi berharap biaya pupuk akan lebih efisien dan mudah sehingga meningkatkan produksi dan poduktivitas pertanian.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan, Ir Totok Setya Wiarna, mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya kerja sama Pemkab Banjarnegara melalui Dinas Pertanian Kabupaten dengan Petrokimia Gresik dimana kegiatannya berupa penyemprotan massal pupuk NPK dan organik cair pada lahan budidaya padi seluas 20 hektare, dengan bantuan teknologi drone.

“Ini merupakan upaya Pemkab dan dunia usaha untuk memperkuat sektor produksi pertanian dalam negeri di tengah wabah Covid-19. Dimana intensifikasi pertanian menjadi salah satu strategi untuk menggenjot produktivitas tanaman pangan di tengah ancaman krisis pangan,” katanya.
Dikatakannya, Pemkab Banjarnegara terus mengajak kepada seluruh petani untuk menerapkan pemupukan berimbang. Yaitu perpaduan pupuk organik dan anorganik sesuai dosis yang dianjurkan. Tujuannya agar produktivitas pertanian dapat meningkat dan kelestarian alam tetap terjaga.

“Kami mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama mendorong penerapan pupuk organik dan pemupukan berimbang demi keberlanjutan pertanian,” katanya kepada media di lokasi pemupukan.

Komisaris Petrokimia Gresik Mahmud Nurwindu melalui Direktur Pemasaran Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih, menambahkan, dalam kegiatan ini, Petrokimia Gresik juga menghadirkan klinik pertanian, yaitu melalui Mobil Uji Tanah untuk konsultasi pemupukan dan anak perusahaan (Petrokimia Kayaku dan Petrosida Gresik) untuk pengendalian hama. Sehingga pengawalan Petrokimia Gresik menjadi lengkap, mulai dari kawalan teknis pemupukan hingga pengendalian hama.

“Kegiatan ini kami laksanakan secara beruntun di enam kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan sosialisai dan edukasi serupa di berbagai daerah lainnya,” ujarnya.

Adapun kabupaten yang menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan ini adalah Banyuwangi, Lumajang, Bondowoso, Bojonegoro, Sragen dan Banjarnegara.

Hal ini sangat penting mengingat berdasarkan data Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) tahun 2018, setidaknya 70 persen dari 8 juta hektare lahan sawah di Indonesia kurang sehat. Artinya, sekitar 5 juta hektare lahan sawah memiliki kandungan bahan organik yang rendah.

Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penggunaan pupuk anorganik dan pestisida yang berlebihan dalam jangka panjang yang menyebabkan kandungan bahan organik dalam tanah terdekomposisi dan semakin sedikit.

“Untuk itu melalui kegiatan ini, kami juga ingin meningkatkan kesadaran petani tentang pentingnya penggunaan pupuk organik” ujar Digna.

“Dengan demikian, pupuk tersebut dapat menjadi solusi praktis bagi petani. Dimana kandungan pupuk majemuk berfungsi untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan pupuk organik dapat memperbaiki kandungan hara pada tanah,” pungkasnya.

Kegiatan pemupukan massal tersebut juga dihadiri Kasubdit pengawasan pupuk dan pestisida Direktorat pupuk dan pestisida Ditjend PSP Kementan, Endah Susilawati, Kapolres Banjarnegara AKBP Fahmi Arifrianto, serta Dandim 0704/WK Letkol ARH Sujeidi Faisal, Komisaris Petrokimia Gresik Mahmud Nurwindu, serta melibatkan 50 petani dari Kelompok Tani Jatimulyo dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Hadir pula pejabat Pemkab Banjarnegara, Camat dan Muspika Purwanegara, serta para kades se-Kecamatan Purwanegara.*** (mujiprast).

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar