11 September 2020 Jam 17:35

Pranatacara, Agen Pelestari Budaya Jawa

Melestarikan budaya jawa bisa melalui berbagai hal, salah satunya adalah menjadi pranatacara. Wakil Bupati Banjarnegara, Syamsudin mengatakan pranatacara adalah profesi yang menuntut keahlian khusus terutama dalam penggunaan bahasa jawa. Oleh karena itu para pranatacara diharapkan benar-benar bisa menguasai dan mencerminkan nilai-nilai budaya jawa yang adiluhung.

Menurut Wabup, kemajuan zaman seperti sekarang ini budaya lokal harus terus dijaga. Pranatacara menjadi bagian dalam mempertahankan budaya jawa supaya tidak punah di tengah masyarakat. Dia berharap para pranatacara bisa lebih kreatif dan tidak menyerah pada keadaan agar tetap eksis dan mampu menjadi agen pembangunan budaya.

“Profesi Pranata cara adalah bentuk kearifan lokal di tengah masyarakat dan menjadi upaya dalam merawat serta melestarikan budaya bangsa, khususnya budaya jawa,” katanya saat membuka kegiatan Sarasehan Paguyuban Pranatacara Banjarnegara (Papanbara) di Joglo Alun-alun Banjarnegara, Jumat (11/9).

Wabup menilai budaya jawa memiliki nilai-nilai yang luhur. Orang jawa itu ‘nggoning semu’, peka akan perlambangan dan simbol. Petuah-petuah bijak dalam budaya jawa yang penuh dengan pesan moral dan makna yang mendalam dapat diambil dan diterapkan di kehidupan sehari-hari.

Ketua Papanbara, Haryono Gogom menyampaikan kegiatan sarasehan digelar sebagai ajang silaturahmi dan berbagi ilmu. Tujuannya agar persaudaraan semakin erat dan anggota semakin profesional dalam mengampu berbagai acara-acara yang menggunakan tradisi jawa.

Dikatakan, saat ini Papanbara beranggotakn 30 orang pranatacara yang berasal dari Banjarnegara, Wonosobo dan Purbalingga. Papanbara juga melakukan kerjasama dengan beberapa event organizer dan make up artist untuk berkolaborasi. Harapannya dengan kerjasaama tersebut dapat memepermudah ikut dalam acara-acara yang digelar para penghajat dan tentunya agar tetap bisa mengikuti perkembangan zaman.

“Kami berharap kedepan profesi pranatacara bisa menjadi pekerjaan yang diminati banyak orang, terutama generasi muda agar budaya jawa tetap ada dan lestari,” pungkasnya. (amar)

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *