17 September 2020 Jam 15:31

Hanya Diikuti Tiga Anak, Prosesi Potong Rambut Gimbal Tidak Kehilangan Kesakralannya

DIENG – Prosesi potong rambut gimbal menjadi sajian penutup Dieng Culture Festival 2020 di komplek Rumah Budaya Dieng, Kamis (17/9). Meski hanya diikuti oleh tiga orang anak berambut gimbal, ritual tersebut tetap sakral dan berjalan khidmat dengan penerapan protokol kesehatan di area kegiatan berlangsung.

Sesepuh Adat Dieng, Mbah Sumanto mengatakan adanya, pandemi Covid-19 prosesi pemotongan rambut gimbal dilakukan secara sederhana namun tetap tidak mengurangi makna. Urutan prosesi dari ruwatan sampai pemotongan rambut dilakukan secara lengkap. Bahkan sebelum dilaksanakannya pemotongan rambut gimbal, sesepuh adat melakukan ritual laku lampah atau napak tilas ke tempat-tempat yang dikeramatkan.

“Prosesi dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya biasanya pemotongan rambut gimbal dilaksanakan di Candi Arjuna, untuk kali ini digelar secara terbatas di komplek Rumah Budaya Dieng,” katanya

Tiga anak yang dipotong rambutnya dalam prosesi pemotongan rambut gimbal seperti biasa memiliki permintaan yang harus dipenuhi. “Ada yang meminta handphone, tablet, kalung serta ada yang hanya meminta makanan buntil dan bakso,” ungkapnya

Mbah Sumanto juga tidak lupa menyematkan doa untuk keselamatan bangsa dan masyarakat Indonesia. Dia berharap mewabahnya Covid 19 diseluruh negeri segera berakhir dan keadaan bisa kembali normal seperti sedia kala.

Pada kesempatan ini, Wakil Bupati Banjarnegara, Syamsudin mengapresiasi berjalannya DCF di tahun ini. Meskipun dengan kondisi terbatas dan digelar secara sederhana secara terbatas dan virtual tetapi bisa berjalan sukses dan lancar hingga selesai.

“Masyarakat akan mengenang semangat DCF yang digelar ditengah pandemi Covid 19 ini,” ujarnya

Berkaitan dengan prosesi potong rambut gimbal yang baru dilaksanakan, Wabup menilai secara kuantitas anak berambut gimbal yang mengikuti jumlahnya lebih sedikit dari gelaran sebelumnya. Akan tetapi untuk kualitas prosesi masih tetap sama, dikemas dengan baik dan khidmat.

“Pada gelaran yang lalu lebih dari 10 anak mengikuti prosesi potong rambut gimbal, sedangkan untuk tahun ini hanya tiga orang anak yang dipotong rambutnya,” terangnya. (amar)

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *