BANJARNEGARA – Bupati Budhi Sarwono menyerahkan secara simbolis kartu kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) kepada pekerja sosial keagamaan di Kabupaten Banjarnegara. Penyerahan berlangsung di Pringgitan, Kamis (15/10/2020), didampingi Suwilwan Rahmat, Deputi Direktur BP Jamsostek Wilayah Jateng dan DIY.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan klaim jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM) kepada perangkat desa, karyawan Perumda dan guru madrasah.
Kartu peserta BP Jamsostek diserahkan secara simbolis oleh bupati kepada Ali Muhasan (mewakili guru TPQ), Tarsono (guru Madin), dan Hasanudin (pengasuh Pondok Pesantren). Untuk klaim jaminan kecelakaan kerja (JKK) diserahkan kepada ahli waris alm Wahirin (mantan Kades Pucung Bedug Kecamatan Purwanegara) dan Radityo Priyatmoko (karyawan Serulingmas Interactive Zoo).
Adapun jaminan kematian (JKM) diberikan kepada ahli waris alm Heri Sunardi (mantan Kades Derik Kecamatan Susukan), dan ahli waris alm Suhardi (Guru MTs Maarif Mandiraja Kulon), serta bantuan subsidi upah gaji yang diberikan oleh pekerja atas nama Retno Jatiningsih dan Farid Al Farisi.
Bupati Budhi Sarwono memberikan apresiasi kepada BP Jamsostek yang telah berpartisipasi dalam memberikan perlindungan kepada para pekerja di Banjarnegara.
“Inilah komitmen kita semua untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang bekerja di Pemerintah Desa, guru TPQ, Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren. Alhamdulillah, guru dan tenaga kependidikan kini mendapatkan perlindungan sosial ketenagakerjaan. Kami support sepenuhnya karena ini semuanya untuk kepentingan masyarakat,†ujarnya.
Budhi juga mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Kades Pucung Bedug, Kades Derik, serta guru MTs Mandiraja yang meninggal dunia dalam tugas.
“Kepada Saudara Radityo Priyatmoko karyawan Serulingmas, saya doakan lekas sembuh,†harapnya.
Ketua BAZNAS Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo SH, M. Hum mengatakan, pemberian kartu peserta kepada pekerja sosial keagamaan merupakan bentuk kerja sama dengan BAZ dengan mengikutsertakan para guru ngaji dan Madin dalam program perlindungan jaminan sosial tenaga kerja BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri melalui insentif yang diberikan.
“Kami dari BAZNAS sudah mengalokasikan anggaran sebesar 125.779.000 untuk 6.564 karyawan non PNS, non gaji, guru madin, ponpes dan madrasah. Alhamdulillah sudah tercukupi dan akan terus kita tingkatkan,†ujarnya singkat.
Sementara itu, Suwilwan Rahmat, Deputi Direktur BP Jamsostek Wilayah Jateng dan DIY mengatakan, sejak awal Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berupaya mendorong para pekerja non formal dan sosial keagamaan untuk memiliki jaminan sosial BP Jamsostek, hal tersebut menurutnya sangat penting karena melalui BP Jamsostek tidak hanya memberikan perlindungan resiko kerja bagi pekerja namun program-program d idalamnya juga ikut membantu mensejahterakan pekerja.
“Ini merupakan percontohan di Jawa Tengah dan DIY, dan pertama kalinya di wilayah ini pekerja sosial keagamaan dijamin BP Jamsostek. Pastinya merupakan prestasi yang luar biasa,†ujarnya.
Pria yang akrab disapa Willy ini menerangkan, bantuan kepesertaaan tersebut merupakan subsidi dari Pemkab melalui BAZNAS. Tentu kami sangat menghargai dan kepedulian Pemkab dan BAZNAS Banjarnegara sehingga para pekerja sudah terlindungi, sama seperti di perusahaan-perusahaan industri atau perkantoran.
“Sehingga jika sampai terjadi hal-hal tak diinginkan Semisal kecelakaan kerja atau bahkan meninggal dunia, Hak jaminan sosialnya sudah dipenuhi oleh pemerintah,†imbuhnya.
Penyerahan klaim dan kartu peserta dihadiri juga oleh Kepala BP Jamsostek Cabang Purwokerto dan Banjarnegara, Kepala Dikominfo, Kepala Dispermades, Kepala DPMPTSP, Kemenag dan pengurus BAZNAS Banjarnegara.***(mjp)
0 Komentar