BANJARNEGARA – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banjarnegara menggelar Refleksi dan Tasyakuran Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2020 di Pendapa Dipayudha Adigraha, Rabu (21/10). Kegiatan ini dihadiri sebanyak 75 peserta, mereka terdiri dari Ulama NU, Bupati Banjarnegara, Forkompimda, Pejabat Kementerian Agama serta Lembaga dan Badan Otonom NU. Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Ketua DPC Syarikat Islam, anggota DPRD Banjarnegara dan Pengurus Partai di Banjarnegara.
K.H. Zahid Khasani, S.Pd.I, Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Banjarnegara mengatakan agenda Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2020 berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk tahun ini tidak ada kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak atau pengerahan masa, hal ini mengingat adanya pandemi Covid-19.
“Untuk Upacara Peringatan Hari Santri Nasional semuanya ditempatkan di masing-masing pondok pesantren, artinya tidak ada upacara di Alun-alun Banjarnegara†katanya
Pihaknya menambahkan, Peringatan Hari Santri Nasional juga sebagai momen untuk mengedukasi dan orientasi bagaimana mengedapankan masyarakat untuk menyadari protokol kesehatan.
“Kita memasang spanduk sosialisasi HSN di semua lembaga, madin dan TPQ terkait dengan tagline Santri Sehat Indonesia Kuat†katanya.
Dia menjelaskan, sebagai puncak acara akan dilaksanakan tadarusan di masing-masing pondok pesantren dengan tujuan untuk keselamatan bangsa dan agar semua dijauhkan dari Covid-19.
“Harapannya kedepan Covid ini reda, semangat dan geliat ekonomi juga semakin meningkat, tentunya masyarakat kembali normal, oleh karena itu malam hari ini kita adakan doa bersama untuk kebangsaan†katanya.
Dia menjelaskan, dalam setiap rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri Nasional di Kabupaten Banjarnegara, pihaknya menerpakan protokol kesehatan secara ketat. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
Sementara itu Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Banjarnegara, Drs. Paryono, MM pada saat membacakan sambutan Bupati Banjarnegara mengatakan tema Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2020 yakni “Santri Sehat, Indonesia Kuatâ€, tema tersebut diambil mengingat Peringatan Hari Santri Nasional masih dalam suasana pandemi Covid-19.
“Isu kesehatan diangkat berdasarkan fakta bahwa dunia pada saat ini tidak terkecuali negara Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19. Pengalaman terbaik dari beberapa pesantren telah berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi Covid-19†katanya.
Menurutnya hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa pesantren memiliki kemampuan di tengah keterbatasan yang dimilikinya untuk menangani berbagai tantangan dan dinamika lingkungan. Tentu modal utamanya adalah tradisi kedisiplinan yang selama ini diajarkan kepada para santri dan keteladanan sikap serta kehati-hatian para kiai atau pimpinan pesantren.
“Kedisiplinan seperti inilah yang patut dicontoh dan selanjutnya harus ditanamkan kepada masyarakat luas supaya Banjarnegara selalu produktif di tengah pandemi ini. Kita harus berupaya supaya kesehatan maupun perekonomian harus tetap bergerak kearah positif. Kita harus melindungi masyarakat akan tetapi pertumbuhan ekonomi juga tetap menjadi prioritas†katanya. ***** (Sudin)
0 Komentar