3 November 2020 Jam 18:31

Hikmah Maulid Nabi, Budhi Sarwono Ajak Masyarakat Kembali ke ‘New Normal’

BANJARNEGARA – Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono bersama Forkopimda menghadiri pengajian umum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Pondok Pesantren Yaqutun Nafis, Rejasa, Banjarnegara, Selasa (3/11/2020).

Pengajian umum yang diselenggarakan oleh Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Banjarnegara ini dihadiri antara lain Forkompimda, Forkompinca Madukara, tokoh agama, warga pondok dan tokoh masyarakat sekitar, dengan mengusung tema“Semangat Maulid Nabi Sebagai Wahana mewujudkan Banjarnegara yang bermartabat dan sejahtera.”

Ketua Panitia Ahmad Mubasyir Ali, dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Forkopimda dan para tokoh, undangan dan segenap hadirin.
“Mohon maaf panitia tidak bisa mengundang banyak-banyak karena harus menyesuaikan dengan aturan protokol kesehaan,” katanya singkat.

Dalam pengajian umum tersebut diisi pengajian oleh KH. Achmed Syukron Lc. yang dalam ceramahnya, mengajak hadirin untuk mensuritauladani sifat, perilaku dan kepribadian Nabi Besar Muhammad SAW, antara lain dengan membaca kitab suci Al-Quran.
“Di jaman ini sudah kebalik, tiap hari kita dibuat ketagihan dengan HP. Membaca pesan, disimpan, senyum-senyum lagi dengan senangnya. Kita harapkan demikian juga dengan membaca Al Quran. Semakin dibaca semakin cinta kita kepada Allah, kepada rasul-Nya,” ujar Ahmad Syukron.

Dia mencontohkan, rumah yang tidak pernah untuk mengaji atau membaca Al-Quran, meskipun mewah, akan kehilangan cahaya. Sebaliknya meski rumahnya sederhana jika sering untuk ngaji akan ada hikmah yang datang.
“Jadi mari kita jadikan rumah sebagai tempat pendidikan, juga temukan kembali kehangatan hubungan dengan orang tua dan anak yang selama ini sibuk dengan HP masing-masing,” kata Ustad.

Sementara itu Bupati Budhi Sarwono, menghimbau agar menjadikan moment maulid nabi ini sebagai ‘new normal’. New normal yang dimaksud bupati bermakna ganda. Yakni sebagai tatanan baru protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi dan ‘new normal’ untuk muhasabah diri.
“New normal yang saya maksud adalah mari menjadi pribadi yang bersih kembali, berbuat yang baik, tidak adigang-adigung, mentang-mentang punya kuasa. Mari kita hargai kesahajaan Rasululloh,” ajaknya.

Menurut Budhi, semua agama mengajarkan kebajikan. Tinggal implementasinya dalam kehidupan nyata.
“Lembaga dakwah harus diimbangi dengan praktek, jadi benar-benar mengamalkan ajaran yang sudah dipedomani,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Budhi Sarwono memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk Pondok Pesantren Yakutun Nafis, yang langsung diterima oleh Pengasuh ponpes, Gus Nafis. ***(mjp).

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *