BANJARNEGARA – Dandim 0704/WK Banjarnegara Letkol Arh Sujeidi Faisal, S.T., M.Han. mengatakan, penguatan wawasan kebangsaan akan mampu memperkecil potensi konflik sosial. Hal tersebut dikatakan Dandim saat memberikan materi pada Rapat Koordinasi Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Banjarnegara, di Pendapa Dipayudha Adigraha, Selasa (17/11/2020).
Rakor dengan Tema “Penguatan Wawasan Kebangsaan dan Kewaspadaan Dini dalam rangka Pencegahan Konflik Sosial”, tersebut juga dihadiri Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono.
“Potensi konflik sosial harus bisa dikelola demi terciptanya situasi yang aman dan kondusif di Kabupaten Banjarnegara,” kata Dandim berusia muda itu.
“Saya menyaksikan, betapa rasa kemanusiaan pernah tercabik di sana. Anak bangsa saling adu kekerasan yang berujung kerusakan parah. Tapi itulah yang terjadi. Saya harapkan dengan pemahaman kebangsaan kuta dapat mengembangkan rasa tolerasi dan saling menghargai” imbuhnya, mengisahkan pengalaman saat bertugas di Ambon dan Poso di era tahun 2000-an, dimana masyarakat sangat mudah terprovokasi karena isu agama.
Sebagai narasumber Dandim menyampaikan bahwa pada dasarnya konflik sudah ada sejak manusia ada, dan mungkin konflik baru bisa hilang apabila manusia sudah tidak ada di dunia ini.
“Konflik tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, tapi bisa dikelola dengan manajemen konflik yang baik, agar tidak berkembang dan berkelanjutan, urai Pria asal Aceh ini.
Sementara itu Budhi Sarwono, meminta para Camat dan jajaran di bawahnya untuk bisa melakukan deteksi dini terhadap berbagai potensi konflik dan ancaman seperti teror, kriminal, bencana.
“Para Aparatur Pemerintahan di tingkat Kecamatan agar tetap mewaspadai segala potensi kerawanan sosial di masyarakat dan menyiapkan langkah-langkah pencegahan konflikâ€. ujar Budhi sarwono.
Menurut bupati, perangkat Kecamatan juga agar bisa menyelesaikan setiap konflik atau permasalahan melalui musyawarah kepala dingin demi menghasilkan solusi terbaik.
“Penekanan lainnya yakni agar perangkat Kecamatan mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu cek dan ricek sehingga tidak mudah termakan berita hoax dan isu-isu disintegrasiâ€, imbuhnya.
Rakor tersebut dihadiri OPD, para camat, dan tokoh agama dan masyarakat yang berpengaruh di Banjarnegara. ***(mjp)
0 Komentar