BANJARNEGARA – Pemkab Banjarnegara dan Kodim 0704 mengirim bantuan berupa beras dan susu UHT Ultra untuk korban banjir di Kabupaten Cilacap
Bantuan diantar langsung oleh Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono dan Dandim 0704 Letkol Sujaidi Feisal, yang diterima Wabup Cilacap, Syamsul Aulia Rachman didampingi Sekda Cilacap, Farid Makruf di Pendapa Wijayakusuma Cilacap (21/11/2020).
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, mengatakan, bantuan yang dikirim berupa 1000 kantong beras masing-masing 5 kg, total 5 ton. Sedangkan susu UHT Ultra sebanyak 1000 boks masing-masing isi 40 dus
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono. mengungkapkan, bantuan beras dan susu merupakan wujud empati warga Banjarnegara untuk warga Cilacap terutama yang tengah dilanda bencana banjir.
“Meski belum seberapa. inilah wujud simpati dan kecintaan kami, semoga warga yang kena musibah diberi kesehatan dan keselamatan,” kata Budhi.
Ia mengisahkan, ketika ada bencana di Banjarnegara, relawan dan bantuan juga berbondong-bondong termasuk dari Cilacap. Ia mengajak untuk eling waspada dan siaga (elwasi). Budhi ikut mendoakan agar bencana bisa segera ditangani agar Cilacap kembali berseri.
“Covid belum sirna, ditambah sekarang ada bencana banjir, semoga cepat tertangani, dan marilah kita lebih mendekatkan diri pada Allah,” ajaknya.
Adapun Wabup Cilacap, Syamsul Aulia Rachman, menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian masyarakat Banjarnegara.
“Mewakili Bapak Bupati yamg sedang bertugas di Jakarta serta masyarakat Cilacap kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemda dan masyarakat Banjarnegara, semoga menjadi amal kebaikan bagi semua,” katanya.
Dari cilacap dilaporkan, banjir masih merendam sedikitnya 45 desa yang tersebar di 15 kecamatan yang ada. Bencana banjir tersebut menggenangi wilayah Cilacap bagian timur dan barat.
Untuk wilayah timur yang terdampak meliputi : Kecamatan Sampang, Kroya dan Nusawungu. Sedangkan wilayah barat meliputi : Kecamatan Keungreja, Sidareja, Bantarsari, Gandrungmangu, Cipari, Wanareja, Majenang, Kawunganten, Kampung Laut, Karangpucung, Patimuan serta Cimanggu.
Warga Sidareja, Indun, mengatakan bahwa banjir tersebut merupakan siklus lalina.
“Dan ini merupakan banjir terbesar di Sidareja setelah 40 tahun saya alami,” ujarnya. (mjp).
0 Komentar