BANJARNEGARA – Pasca terbakarnya Pasar Kota Banjarnegara, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, langsung mengambil kebijakan dengan akan membuat pasar darurat. Sembari menunggu pembangunan pasar darurat, pedagang sementara akan pindah ke Pasar Salak.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, saat meninjau lokasi pasar, Senin (15/3/2021) mengatakan, bahwa perwakilan pedagang sudah menghadap dirinya untuk menyampaikan aspirasi. Bupati menjelaskan bahwa untuk kegiatan pasar sementara ditempatkan di Pasar Salak.
“Tadi malam ada usulan dari sesepuh pasar, Pak Sawab, agar pasar sementara jangan terlalu jauh. Pedagang meminta untuk kegiatan jual beli sementara pindah ke pasar salak. Kami mempersilakan jika pedagang berjualan di Pasar Salak. Dan atas masukan dari pedagang itulah, untuk pembangunan pasar darurat nanti, lokasinya juga di dekat titik pasar kota, jadi tidak jauh-jauh,†kata bupati.
Untuk pembangunan pasar darurat, kata bupati, akan segera dimulai dalam waktu dekat. Pasar darurat tersebut berbentuk bedeng-bedeng. Untuk kios berukuran sekitar 2×2 meter dan los sekitar 1,5 x2 meter yang terbuat dari papan kayu dengan atap seng. Butuh waktu satu bulan hingga 45 hari untuk pengerjaannya. Ada sekitar 980 pedagang yang terdampak. Yang dibuatkan bedeng sekitar 938 sisanya berupa petak-petak.
“Kita sedang mencari lokasi yang tidak jauh dengan titik pasar semula. Memang, kemarin kita sudah musyawarah dengan Forkopimda dan telah menentukan pasar darurat di stadion, dengan pertimbangan tempatnya yang luas. Namun pedagang punya aspirasi agar pasar darurat lokasinya tak jauh dari titik awalnya, jadi kita harus mencarikan solusi yang terbaik,†katanya.
Untuk itulah Pemkab kembali menimbang lokasi pasar daruat tersebut. Dari hasil tinjauan ke lapangan hari ini, telah terinventarisir beberapa tempat. Yang pertama, tanah kosong milik Pemkab di timur pasar seluas 5000 meter persegi, yang siap dimanfaatkan. Jika kurang akan ditambah dari titik Jalan Veteran depan Apotik Restu sampai pertigaan Toko Jamu Jago. Dan kalau masih kurang lagi, bisa melebar ke barat, yakni Jalan Dipayuda.
“Kami sangat sungguh-sugguh dalam menangani masalah ini. Dan kami menghimbau para pedagang untuk bersabar dan bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini, dengan tidak menyambung kabel listrik secara sembrono,†pesan bupati.
Dalam musibah kebakaran pasar kota Banjarnegara, empat hari lalu, tidak dilaporkan adanya korban jiwa atau luka. Namun Dinas Perindagkop-UKM mendata, hampir seluruh kios dan los yang ada di bangunan pasar tersebut terbakar. Kepala Dinas Perdindagkop-UKM Kabupaten Banjarnegara, melalui Kabid Pasar, Hari Arumbinuko, di kios pasar tersebut ada kurang lebih 205 kios dan 433 los di lantai I, serta kurang lebih 116 kios dan 856 los di lantai II.
“Pasar kota Banjarnegara tetap beroperasi. Sebagian pedagang yang terdampak mulai besok akan pindah ke pasar salak Banjarnegara, sambil menunggu pembangunan pasar darurat,†katanya.
Pasar kota Banjarnegara dibangun tahun 2006. Lokasinya menyatu dengan pasar sayur yang terbakar. Dari peristiwa kebakaran tersebut, kerugian sementara ditaksir Rp 18 miliar.
Pada kesempatan yang sama, para pedagang yang diwakili salah seorang sesepuh pasar, Sawab, mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemkab Banjarnegara yang sungguh-sungguh menangani nasib pedagang.
“Kami terima kasih atas perhatian Bapak Bupati. Sejak peristiwa terbakar selalu hadir bersama kami. Ini menguatkan hati dan semangat kami yang sedang kena musibah,†ungkapnya. ***(mjp)
0 Komentar