BANJARNEGARA – PT Geo Dipa Energi (Persero) mengelar acara serah terima bantuan sarana dan prasarana air bersih melalui pengeboran sumur air tanah, Senin (5/4).

Penyerahan dilakukan secara simbolis dengan memberikan kendi dari pihak Geo Dipa kepada kepala desa dan disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT Geo Dipa Energi, Wakil Bupati Banjarnegara, Bupati Wonosobo serta Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah di Rumah Budaya Dieng.

Direktur Utama PT Geo Dipa Energi, Riki Firmandha Ibrahim menyampaikan sebagai salah satu bentuk implementasi program Community Development dan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, Geo Dipa memberikan fasilitas akses air bersih untuk masyarakat melalui pengeboran sumur air tanah dalam.

Pada tahun 2020, lanjutnya, telah diselesaikan lima sumur air tanah yang rata-rata kedalamannya sekitar 125 meter untuk beberapa desa di sekitar area operasi Geo Dipa.

“Lima sumur untuk tiga desa, yaitu 2 sumur di Desa Karangtengah Kabupaten Banjarnegara, 1 sumur di Desa Kepakisan Kabupaten Banjarnegara dan 2 sumur di Desa Sikunang Kabupaten Wonosobo,” terangnya

Program penyediaan fasilitas air bersih ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, mengingat ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat, imbuhnya.

Dikatakan, pada tahun 2021 ini, pihaknya akan kembali melanjutkan pelaksanaan program pengeboran empat 4 sumur air tanah, yaitu 1 sumur di Desa Karangtengah Kabupaten Banjarnegara, 1 sumur di Desa Dieng Kulon Kabupaten Banjarnegara, 1 sumur di Desa Bakal Kabupaten Banjarnegara dan 1 sumur di Desa Pranten Kabupaten Batang.

Wakil Bupati Banjarnegara, Syamsudin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Geo Dipa atas bantuan pembangunan sumur air tanah bagi masyarakat di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Dia menilai kegiatan tersebut menjadi upaya dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Program tersebut adalah sebuah pembuktian PT Geo Dipa Energi sebagai stakeholder yang peduli pada lingkungan serta masyarakat di sekitar wilayah kerjanya,” ujarnya

Wabup Syamsudin juga berharap kedepan, baik Kabupaten Banjarnegara maupun Wonosobo mendapatkan prioritas kembali untuk bantuan-bantuan yang sifatnya untuk pembangunan atau pemberdayaan masyarakat. Sehingga nantinya tidak hanya sebatas kebutuhan dasar saja yang terpenuhi, tetapi masyarakat juga perlu dilatih untuk lebih berdaya agar dapat meningkatkan kesejahteraannya secara mandiri.

“Dalam jangka panjang, fenomena seperti ini diharapkan akan mampu menekan angka kemiskinan di Banjarnegara maupun Wonosobo,” katanya. (amar)