BANJARNEGARA – Kemampuan masyarakat dan para relawan untuk mengenali potensi dan menganalisa penyebab bencana di sekitar lingkungannya sangatlah penting. Pencegahan dan mitigasi adalah kunci ketangguhan dalam menghadapi bencana.
Wakil Bupati Banjarnegara, Syamsudin menyampaikan, hal tersebut dapat meminimalisir resiko bencana serta mempercepat masyarakat untuk bangkit mengembalikan kehidupan dan penghidupannya.
“Tanpa dukungan dari masyarakat dan relawan, pemerintah tidak bisa optimal dalam menanggulangi bencana,” katanya saat memberikan sambutan pada Apel Relawan Banjarnegara dalam kegiatan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana 2021, di Lapangan Desa Tanjungtirta, Punggelan, Selasa (25/5).
Wabup menuturkan, Banjarnegara adalah salah satu kabupaten yang memilki potensi bencana cukup besar, seperti tanah longsor, gempa bumi, kekeringan, angin kencang dan terdapat pula potensi bun upas (hujan es) di wilayah Dataran Tinggi Dieng yang mengancam lahan pertanian.
Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil memiliki peranan penting dalam sistem penanggulangan bencana di Kabupaten Banjarnegara, lanjutnya. Oleh karena itu kegiatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana juga menjadi upaya untuk membangun masyarakat desa yang tangguh bencana untuk siap dalam penanggulangan bencana.
“Dengan kemampuan tersebut maka akan memperkecil resiko bencana di lingkungan masing-masing serta dapat membantu desa-desa lain dalam penanggulangan bencana,” ujarnya
Wabup juga berpesan kepada para relawan peserta apel agar mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan bisa menyerap ilmu dalam menanggulangi bencana mulai dari mencegah, kedaruratan sampai dengan pemulihan pasca bencana.
“Kegiatan seperti ini bersifat permanen, artinya harus berkelanjutan sampai kapanpun kerena penanggulangan bencana juga bersifat dinamis dan berkelanjutan,” ungkapnya
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Umi Khomsatun menyampaikan, sebanyak 120 orang dari perwakilan unsur relawan penanggulangan bencana di Kabupaten Banjarnegara mengikuti pelatihan tersebut.
Harapannya, pelatihan ini akan meningkatkan kapasitas relawan dalam upaya pencegahan dan mitigasi bencana serta membangun komunikasi antara BPBD dengan para relawan sebagai mitra kemanusiaan. (amar)
0 Komentar