BANJARNEGARA – Jenazah almarhum Soegeng Boedhiarto, pejuang kemerdekaan RI, sekaligus Ayahanda Bupati Budhi Sarwono, dimakamkan di Kompleks Pemakaman Bong, Kelurahan Karang Tengah, Banjarnegara, Sabtu (17/7/2021).
Jenazah amarhum diberangkatkan dari rumah duka, Jalan Mayjend DI Panjaitan Nomor 1 Banjarnegara, dengan doa dan seremoni pelepasan. Bertindak selaku wakil keluarga, Wakil Bupati Banjarnegara, Syamsudin S, Pd M. Pd. Sebelumnya juga hadir para tokoh, antara lain Kabinda Jateng Brigjen TNI Sondi Siswanto, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamudji, Kapolres Banjarnegara AKBP Fahmi Arifrianto, dan tokoh lainnya.
Masyarakat Banjarnegara, Banyumas dan lainnya, menyampaikan duka cita yang mendalam, mengingat kiprah Soegeng Boediharto yang dikenal sebagai pejuang kemerdekaan dan salah satu perintis Corps Polisi Militer (CPM) di Purwokerto. Karangan bunga terus berdatangan hingga sore hari. Pihak keluarga menerapkan protokol kesehatan ketat, dan menyediakan siaran langsung pemakaman, sehingga masyarakat bisa menyaksikan prosesi dan pemakaman dari rumah masing-masing guna menghindari kerumunan.
Bupati Budhi Sarwono dan keluarga tampak tabah dan tawakal. Selaku putra kandung, Budhi Sarwono mengucapkan permohoan maaf dan doa kepada almarhum sekaligus ucapan terima kasih kepada semua pihak atas simpati dan bantuan yang diberikan.
“Kami ucapkan terima kasih atas doa, simpati, dan bantuan baik moral mapun material. Kiranya mohon dimaafkan segala kesalahan ayah kami, semoga arwah Beliau diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,†ucapnya.
Soegeng Boedhiarto, alias Sie Ing Biaw, wafat pada usia usia 92 tahun di RSUD Banjarnegara pada Jumat (16/7/2021) pukul 05.45 WIB. Lahir di Purwokerto pada 4 Juli 1929, Beliau memiliki sembilan putra dan putri.
Soegeng adalah mantan anggota Pos Rahasia dalam Kota Corps Polisi Militer Djawa (CPMD) yang bertugas sebagai penyadap intelijen. Semasa hidupnya, sang veteran tidak pernah bosan mengingatkan pada generasi muda tentang perjuangan para veteran dalam mengusir penjajah. Perjuangan di masa penjajahan tidak saja dirasakan pejuang. Rakyat juga ikut merasakan penderitaan yang terjadi di masa pendudukan.
Wakil Bupati Banjarnegara, Syamsudin S, Pd M. Pd, punya kenangan tersendiri dengan sosok Soegeng. Soegeng merupakan tokoh berintegritas yang penuh dengan pengalaman dan jiwa sosial. Dikisahkan Wabup, ketika ia menunaikan tugas di Dinas P dan K Kabupaten Banjarnegara sekitar tahun 1999, dirinya pernah dipanggil oleh Soegeng Boedhiarto. Hal yang tidak terduga, Soegeng menyerahkan uang sebanyak Rp. 200 juta rupiah.
“Pesannya, titip…, untuk anak-anak sekolah dasar di Banjarnegara dari keluarga yang tidak mampu…!” kenangnya. Titipan tersebut kemudian disalurkan tuntas bersama Pak Dwi Suryanto yang ketika itu menjadi staf di Bagian Kesra Setda Banjarnegara. Prajurit tua tak pernah mati. (mjp)
0 Komentar