BANJARNEGARA – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) meresmikan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) di Kecamatan Pejawaran. Peresmian dilakukan oleh Plt Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa Kemendes PDTT, Ir Razali saat mengunjungi Sekretariat BUMDesma Jawara Mukti Bersama di Desa Penusupan, Kecamatan Pejawaran, Rabu (2/3).
Razali memberikan apresiasi serta berharap keberadaan BUMDesma ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat serta berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan dan Pendapatan Asli Desa (PADes).
Dia mengatakan, dalam Undang-Undang Cipta Kerja, BUMDes atau BUMDesma adalah lembaga berbadan hukum yang bisa memiliki unit usaha untuk menggerakan ekonomi masyarakat di desa.
“BUMDesma ini diharapkan dapat mengakomodir potensi yang ada di desa-desa. Harapannya, perekonomian di desa-desa yang tergabung di dalamnya akan meningkat,” katanya
Direktur BUMDesma Jawara Mukti Bersama, Endri Bagus Panuntun menyampaikan, 17 Kepala Desa di wilayah Kecamatan Pejawaran menyepakati untuk membentuk BUMDesma pada 30 juni 2020. Sedangkan untuk modal mendirikan BUMDesma ini berasal dari 17 desa yang masing-masing menyertakan modalnya Rp.100.000.000 yang bersumber dari anggaran APBdes sehingga terkumpul 1,7 M.
“Kesepakatan berdasarkan analisa usaha yang kami presentasikan maka anggaran tersebut dialokasikan untuk membuka toko obat pertanian guna mendekatkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar Kecamatan Pejawaran yang mayoritas adalah petani,” terangnya
Dikatakan, dalam kurun waktu satu semester pertama, 3 bulan masa transisi dan 3 bulan masa produktif, penjualan obat pertanian telah menghasilkan profit sejumlah Rp. 36.576.500,00 atau 73% dari target awal. Kemudian profit tersebut dialokasikan untuk PAdes 35%, komisaris 10%, pengawas 5%, BUMDesma 20% ,penambahan modal 20%, peningkatan kapasitas 5%, sosial 5% sehingga menjadi 100%
“Adapun proyeksi kami kedepan adalah mengembangkan dan memperluas pemasaran obat pertanian di beberapa daerah baik lintas kecamatan, lintas kabupaten bahkan ditingkat nasional,” ungkapnya
Sementara itu Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin mengatakan, saat ini di Kabupaten Banjarnegara sudah ada 257 BUMDes dimana 55 diantaranya sudah bersertifikat Kemdendes PDTT serta 3 BUMDesma. Baginya, secara kuantitas pertumbuhan tersebut merupakan hal yang menggembirakan.
“Setiap desa sedang mencari keunggulan untuk dikembangkan dan dikerjasamakan dalam rangka menyokong ekonomi desa serta kesejahteraan masyarakat,” ujarnya
Namun dia berharap kehadiran BUMDes maupun BUMDesma benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Dia menilai BUMDes dan BUMDesma dapat menjadi lembaga penguatan ekonomi dan sebagai upaya dalam pengentasan kemiskinan yang ada di wilayah Kabupaten Banjarnegara.
“Selain berkontribusi untuk pembangunan desa dan penguatan ekonomi warga desa, adanya BUMDes dan BUMDesma ini juga menjadi bagian dalam upaya penanggulangan kemiskinan, khususnya di Kabupaten Banjarnegara,” tuturnya.
0 Komentar