BANJARNEGARA – Dalam rangka turut membantu memerangi kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara, Badan Amal Zakat Infak dan Sedekah (Baznas) kembali menyelenggarakan pelatihan ekonomi produktif. Pada periode ini Baznas Banjarnegara menggelar pelatihan usaha ekonomi produktif kejuruan yakni menghias hantaran, membuat bioflok dan magot.
Ketua Baznas Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo SH M.Hum, saat pembukaan pelatihan Selasa (25/3/2022) di Gedung Sasana Adiguna, mengatakan, pelatihan diikuti 20 orang. 10 orang dlatihan bioflok dan cara membuat magot, 10 orang lainnya dilatih membuat hiasan hantaran pernikahan.
“Untuk pelatihan menghias hantaran akan berlangsung 3 hari hingga tanggal 17 Maret di aula Baznas. Sedangkan pelatihan bioflok dan magot di aula Disnaker di kompleks Selamanik hingga tanggal 19 Maret,†kata Sutedjo.
Semua peserta pelatihan juga mendapatkan uang saku dan peralatan kerja masing-masing bantuan kolam 1 set dan pompa air, media pembuatan magot dan 1 set peralatan hias hantaran pengantin.
Sutedjo menambahkan, Baznas terpanggil untuk memerangi kemiskinan di wilayah Banjarnegara. Tujuan pelatihan ini untuk memberikan mereka ketrampilan dan skil sebagai bekal bekerja, bahkan membuka lapangan pekerjaan sendiri.
“Apalagi Banjarnegara masih menyandang kemiskinan ekstrim di Jawa Tengah. Maka kegiatan ini kami rasa efektif dan diminati generasi muda. Dengan hasil dari pelatihan ini, Baznas berharap nantinya mereka bisa bekerja dengan ketrampilannya tersebut, syukur bisa mandiri, sehingga akan menambah pemasukan keluarga dan mengurangi pengangguran,” kata Sutedjo.
Sementara itu Sekda Drs. Indarto M.Si yang hadir mewakili Plh Bupati Banjarnegara dalam sambutannya mengapresiasi langkah Baznas yang tak henti-hentinya selalu membantu Pemerintah dalam memerangi kemiskinan. Kepada peserta, Sekda meminta untuk mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh.
“Kami meminta semua peserta untuk memanfaatkan dengan sungguh-sungguh pelatihan ini. Tantangan kita kedepan adalah persaingan dengan tenaga kerja asing dan pesatnya teknologi. Yang bisa menghadapinya adalah orang-orang yang kreatif dan inovatif. Jika tidak, lama-lama kita akan tergilas,†kata Indarto.
Marni, salah seorang peserta pelatihan menghias hantaran pernikahan, merasa sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini.
“Sudah lama saya ingin belajar menghias hantaran. Alhamdulillah, dengan pelatihan semoga nanti saya bisa ikut membantu ekonomi keluarga,†harapnya.
Pembukaan pelatihan Baznas dihadiri pengurus Baznas, camat dan kepala desa yang mengantarkan peserta dari desanya.
0 Komentar