BANJARNEGARA – Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin membuka kegiatan Gerakan Santri Menulis 2022. Acara yang diprakarsai oleh Suara Merdeka ini digelar di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Alif Baa, Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Jumat (15/4).
Dalam sambutannya, Plh Bupati memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Dia berpesan agar santriwan dan santriwati untuk mengikuti pelatihan menulis ini dengan sungguh-sungguh serta menggunakan kesempatan tersebut untuk menimba ilmu tentang segala hal terkait dunia jurnalistik.
“Manfaatkan latihan ini sebaik baiknya. Semoga nanti ke depan ilmu yang didapat bisa menjadi bekal yang berguna,” tuturnya
Plh Bupati menjelaskan, dengan memiliki pengetahuan tentang jurnalistik maka diharapkan para santri mampu mengejewantahkan segala yang dilihat, didengar dan dipikirkan menjadi karya tulis yang baik.
“Banjarnegara sangat butuh penulis-penulis muda yang kreatif, yang mampu bertutur melalui tulisan tentang berbagai hal yang ada dan terjadi di Banjarnegara ini,” ungkapnya
Banyak hal di Banjarnegara bisa menjadi bahan untuk ditulis, lanjut dia, salah satunya adalah riwayat kejuangan anak bangsa di Banjarnegara. Menurutnya, literatur yang ada untuk sejarah Banjarnegara masih sangat terbatas, padahal untuk sumber riwayat perjuangan sangat banyak.
“Banjarnegara ini memiliki nilai kejuangan yang luar biasa, tapi sayangnya yang bertutur tentang hal ini sangat sedikit,” ujarnya
Plh Bupati ingin generasi muda seperti para santri ini bisa menjadi penerus dalam mengedukasi masyarakat Banjarnegara melalui karya-karya tulis yang mengangkat tema kejuangan di Banjarnegara. Harapannya masyarakat akan semakin mencintai bumi kelahirannya.
Pemimpin Redaksi Suara Merdeka, Gunawan Permadi menyampaikan Gerakan Santri Menulis ini sudah berlangsung selama 28 tahun sejak 1994. Sampai saat ini sekitar 30.000 santri sudah mengikuti pelatihan menulis tersebut.
Lebih lanjut Gunawan mengatakan, dalam Gerakan Santri Menulis, tim dari Suara Merdeka akan berbagi pengetahuan, informasi serta tips untuk menghasilkan karya jurnalistik.
“Kegiatan ini hanya berlangsung satu kali pertemuan, masih jauh dari cukup untuk dunia jurnalistik. Tapi paling tidak bisa membuka wawasan tentang pentingnya menulis,” jelasnya
Semakin banyak media bermunculan di berbagai platform, maka keterampilan menulis semakin dibutuhkan. Bagi dia, menulis adalah bagaimana memilih kata yang tepat, karena pilihan kata itu menentukan pesan bisa sampai ke khalayak. (amar)
0 Komentar