18 Mei 2022 Jam 16:44

Permadani Siap Jadi Benteng Budaya di Era Global

BANJARNEGARA – Sebanyak 48 siswa pawiyatan panatacara dan pamedhar sabda angkatan kesepuluh Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kabupaten Banjarnegara diwisuda.

Seremoni wisuda bertempat di Pendapa Dipayudha Adigraha, Rabu (18/5/2021), dengan penyematan samir oleh Ketua DPP Permadani, Antonius Suprianto. Keempat puluh delapan siswa Permadani bregada (angkatan) X tersebut diwisuda setelah lulus dalam pendadaran sinerat (ujian tulis) dan pendadaran paragan (ujian praktek). Sebelumnya mereka menempuh pendidikan dan pelatihan (pawiyatan) selama enam bulan.

Ketua Permadani Kabupaten Banjarnegara, Bagong Sugiyanto, menyampaikan bahwa selama 6 bulan, para siswa telah belajar tentang pengetahuan dan ketrampilan bahasa maupun budaya Jawa, sehingga memiliki kompetensi untuk berkiprah di tengah masyarakat, baik sebagai pembicara dalam bahasa Jawa (pamedhar sabda) atau pembawa acara (MC/panatacara) pada prosesi pernikahan dengan Jawa.

“Siswa pawiyatan Permadani selama pelatihan mendapatkan berbagai materi, antara lain : basa dan sastra Jawa, kepanatacaran, ngadi busana, renggeping wicara, Adat Jawa, padhuwungan, tata krama, sekar setaman, juga sekar gendhing,” kata Bagong.

Selain itu, siswa Permadani dididik untuk menjadi sosok-sosok yang membentengi, menjaga dan melestarikan budaya tradisional, di tengah gempuran globalisasi.

“Kami warga Permadani siap menjadi pelestari budaya Jawa yang merupakan bagian dari budaya nasional,” ujar Bagong.

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan pelantikan Pengurus Permadani Banjarnegara masa bhakti 2022-2026. Serta penobatan siswa pinunjul (siswa terbaik), atas nama : Kadiyono SE, dan Muhamad Diaz Syahbana.

Asisten Pemerintahan Kesra, Tursiman S.Sos. mewakili Plt Bupati Banjarnegara dalam sambutannya berpesan agar para siswa yang telah diwisuda dapat menjadi teladan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Tursiman menuturkan, Plt Bupati mewakili Banjarnegara memberikan apresiasi kepada Permadani. Berbagai hal yang telah dilakukan oleh Permadani adalah bagian dalam nguri-nguri budaya warisan leluhur. Menurutnya, di era digital dan kemajuan zaman seperti sekarang ini budaya lokal harus terus dijaga dan dilestarikan agar tidak punah.

“Kita mempunyai banyak kearifan lokal, budaya yang adiluhung. Kalau bukan kita yang menjaga dan melestarikannya lalu siapa lagi?” ungkapnya

Dirinya mewakili Pemkab Banjarnegara, katanya, juga berharap para siswa pawiyatan yang telah diwisuda dapat mengaplikasikannya ilmu yang sudah didapat selama pendidikan dan memberikan manfaat di tengah-tengah masyarakat.

Kegiatan tersebut dihadiri Forkompimda, pejabat pemkab, Ketua Dewan Kesenian, Pepadi, dan berbagai komunitas maupun vendor seperti : Papanbara, Kompetenbara, Artbara, Assikbara, Harpi Melati, Parikesitbangga, Barcod (dekorasi), PNT, Kompass (sound), dan lainnya.*** (mujiprast)

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *