â´Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di tahun ini menargetkan angka stunting 19,2 persen sedangkan target nasional di tahun 2024 adalah 14 persen.
Kasus stunting menjadi perhatian serius Pemkab Banjarnegara. Angka prevalensi stunting di Kabupaten Banjarnegara di tahun 2022 sebesar 22,7 persen.
Sebagai upaya optimalisasi percepatan penanganan penurunan kasus stunting di Banjarnegara, Pemkab membentuk Tim Percepatan dan Penanggulangan Stunting (TPPS) yang dikukuhkan oleh Pj Bupati Banjarnegara disela acara Rembuk Stunting di Pendapa Dipayuda Adigaraha, Rabu (22/6).
Pj Bupati Tri Harso Widirahmanto menuturkan, dengan dibentuknya TPPS diharapkan bisa mengkoordinasikan, menyinergikan dan mengevaluasi upaya konvergensi penanganan stunting di Kabupaten Banjarnegara, terutama di 30 desa yang ditetapkan menjadi lokasi fokus (lokus) stunting.
“Semoga dengan adanya tim ini penanganan stunting di Banjarnegara akan lebih optimal sehingga target dari provinsi maupun nasional bisa kita capai,” katanya
Dia juga berpesan agar TPPS bisa melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
Lebih lanjut Pj Bupati menyampaikan, kunci percepatan penuruan stunting adalah intervensi di 1000 hari pertama kehidupan. Oleh karena itu perhatian ke ibu hamil hingga bayi usia dua tahun baik intervensi gizi spesifik maupun sensitif perlu terus diupayakan.
“Dukungan akses kesehatan, ketersediaan pangan bergizi, adanya sarana prasarana air bersih dan sosialisasi hidup bersih dan sehat harus terus kita upayakan,” ujarnya
Selain itu, pendampingan tiga bulan pra nikah bagi pasangan yang akan membentuk keluarga baru juga menjadi hal penting untuk mencegah terjadinya kasus stunting.
“Dibutuhkan sistem terpadu dan terintegrasi serta kerja keras dan komitmen bersama, pimpinan daerah, kepala OPD, camat, kepala desa serta seluruh stakeholder yang ada untuk mewujudkan Kabupaten Banjarnegara yang bebas stunting,” katanya. (amar)
0 Komentar