5 Juli 2022 Jam 17:56

Ketua PGRI Jateng Kunjungi Konker PGRI Banjarnegara

Setiap kali hadir di Banjarnegara, memori tentang almarhum Sulistiyo, selalu bergelayut di benak Ketua PGRI Jawa Tengah Muhdi. Muhdi mengungkapkan Sulistiyo adalah sosok paling inspiratif baginya.
“Sulistiyo adalah simbol anak desa yang bisa sukses dengan prestasi luar biasa. UU Guru dan Dosen sangat kental dengan peran besar beliau. Saat itu saya masih menjadi Sekum beliau,” kenang Muhdi.
Untuk kepentingan guru, tambah Muhdi, Sulistiyo selalu ada, bahkan untuk memimpin demonstrasi sekalipun.
Hal itu diungkapkan Muhdi dalam Konferensi Kerja (Konker) PGRI Kabupaten Banjarnegara, Selasa (5/7/2022) di gedung Rumah Guru PGRI Banjarnegara, di hadapan puluhan peserta Raker.
Dalam kesempatan itu, Muhdi juga mengingatkan agar PGRI harus mengubah wajah agar terlihat lebih muda.
“Suasana dan kondisi gedung pertemuan baru ini juga harus dibarengi dengan semangat muda para pengurusnya. Pengurus organisasi itu harus menyesuaikan dengan yang diurusnya. Rata-rata guru sekarang, yang PPPK adalah guru muda, maka para pengurus harus menyesuaikan diri, dengan menampilkan wajah utama profesi dan memuliakan guru,” tandas Muhdi.
Ketua PGRI Banjarnegara Noor Tamami mengungkapkan, tahun-tahun mendatang akan lebih memajukan peran PGRI, karena dua tahun praktis cukup terhambat karena pandemi.
“Advokasi akan terus kita kawal. Kita akan tuntaskan PPPK guru, setelah tahap 1 ada 901 guru. Kita juga terus memperjuangkan tunjangan Kesra untuk Wiyata Bhakti, nilainya 30 Milyar tiap tahun. Terimakasih Pemkab Banjarnegara atas apresiasinya terhadap guru,” jelas Noor.
Sementara itu Plt Kepala Dindikpora Banjarnegara Agung Yusianto mewakili Pj Bupati Banjarnegara yang berhalangan hadir berpesan agar guru harus mengikuti perkembangan jaman.
“Era disrupsi menjadikan guru harus mengikuti perkembangan teknologi. Jangan menikmati zona nyaman. Saya mengakui dan mengapresiasi perjuangan PGRI,” pesan Agung.
Dimeriahkan Bazar
Dalam Konker tersebut, selain pembahasan program kerja, juga diadakan bazar pameran karya guru. Diantaranya komoditas kopi, buku-buku, media pembelajaran dan aneka produk UKM.
Ketua Bidang Organisasi PGRI Banjarnegara Sidik Wibowo Ahmad selaku ketua panitia Konker mengungkapkan diselenggarakannya bazar dalam rangka mengapresiasi karya para guru.
“Ternyata karya para guru luar biasa, dan sambutan para peserta Konker juga sangat positif. Mulai dari kopi khas Pagentan yang sudah mendunia dan karya buku-buku para guru luar biasa. Itu semua karya tangan-tangan kreatif para guru di Banjarnegara,” jelas Sidik.

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *