Situasi pandemi membuat terfokus pada upaya penanganan dan vaksinasi Covid 19. Akibatnya banyak program kesehatan lain yang sedikit terabaikan dan tidak berjalan optimal, diantaranya pelaksanaan imunisasi rutin pada anak.
Demikian disampaikan oleh Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto saat Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan Penggalangan Komitmen Percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan/Open Defecation Free (ODF) di Pendapa Dipyudha Adigraha, Kamis (21/7).
Anak adalah investasi, calon generasi penerus bangsa. Pemberian imunisasi terbukti melindungi dari penyakit berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif. Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan.
“Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi seperti polio, campak, rubela dan difteri,” terangnya
Dampak pandemi Covid 19 menyebabkan jumlah anak-anak yang tidak
mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai usia semakin banyak, lanjutnya. Sehubungan dengan hal itu, Tri Harso menekankan suatu upaya kolaboratif terintegrasi yang dapat mengharmoniskan kegiatan imunisasi tambahan dan imunisasi kejar guna menutup kesenjangan imunitas di masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat yang memiliki anak balita untuk melaksanakan program imunisasi, sehingga pelaksanaan BIAN di Banjarnegara ini dapat berjalan lancar dan sukses serta dapat meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak,” katanya
Kepala Dinkes Banjarnegara, dr Latifa Hesti Purwaningtyas menyampaikan BIAN dilaksanakan secara serentak pada bulan Agustus 2022 dengan pemberian 1 dosis imunisasi campak rubela secara masal tanpa memandang setatus imunisasi sebelumnya.
Selain itu juga sudah mulai dilaksanakan kejar imunisasi pada sasaran anak usia 12 bulan sampai 59 bulan yang belum menerima dosis vaksin sesuai untuk mencegah terjadinya peningkatan KLB penyakit .
Dikatakan, cakupan imunisasi dasar lengkap di Kabuapaten Banjarnegara tahun 2019 tercapai 98.9%. Sedangkan di tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 97.1% dan pada tahun 2021 turun lagi menjadi 80.6%,”
“Kami berharap cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak minimal 95% bisa tercapai,” jelasnya.
Pencanangan BIAN di Kabupaten Banjarnegara ini ditandai dengan pemberian imunisasi oral polio vaccine (OPV) atau penetesan vaksin polio yang dilakukan oleh Pj Bupati Banjarnegara pada anak balita. (amar)
0 Komentar