BANJARNEGARA – PMI Kabupaten Banjarnegara mendapat kunjungan dan tamu istimewa dari International Federation of Red Cross and Red Crescend (IFRC) Jeneva Swiss dan PMI Pusat.
Kunjungan yang dilaksanakan pada 23-24 November 2022 tersebut merupakan rangkaian dari pencapaian program yang telah dilakukan oleh PMI Banjarnegara dalam rangka penanganan krisis kesehatan.
Kasub Publikasi dan Dokumentasi Biro Humas PMI Pusat Aulia Arriani mengatakan kunjungan tersebut merupakan agenda sekaligus study dalam rangka penelitian dan dampak pelibatan masyarakat dan akuntabilitas dalam bidang kesehatan.
“Penelitian dilakukan oleh kantor pusat IFRC di Jenewa Swiss dalam bidang kesehatan yang dilakukan oleh sejumlah perhimpunan nasional,” ujanya.
Lebih jauh dia menjelaskan, PMI menjadi salah satu objek yang dipilih oleh IFRC untuk melakukan penelitian pelibatan masyarakat dan memiliki dampak yang dapat dilihat berdasarkan program yang dijalankan.
“Indonesia merupakan satu dari beberapa negara yang dipilih dalam objek penelitian tersebut dan mengerucut pada dua lokasi yakni Kota Bogor dan Kabupaten Banjarnegara,” lanjut Ola
Pihaknya menjelaskan, selain Indonesia di benua Asia beberapa negara yang menjadi tempat penelitian yakni Guatemala (Amerika), Georgia (Eropa), Guinea dan Malawi (Afrika).
Secara rinci pihaknya menjelaskan, alasan dipilihnya Banjarnegara dijadikan lokasi penelitian karena telah berhasil melakukan project yang nyata dalam menggerakkan pelibatan masyarakat dalam penanggulangan Covid-19 dan sentra Vaksinasi.
“Banjarnegara ada tim Sibat yang luar biasa yakni desa Lawen dengan kekompakan tim nya dapat melakukan capaian program percepatan respon penanggulangan Covid-19 berbasis masyarakat,” tegasnya.
Ditambahkan, di Banjarnegara sebetulnya ada 2 desa penerima program serupa yakni bersama Sibat Desa Sokaraja, Kecamatan Pagentan.
“Namun berdasarkan template dan ketentuan teknis serta arahan dari IFRC proses penelitian dilaksanakan di desa Lawen bersama Tim Sibatnya dikarenakan capaian pada kegiatan sentra vaksinasi,” pungkas Ola.
Sementara itu ketua PMI Kabupaten Banjarnegara Amalia Desiana melalui Wakil Ketua Noor Tamami mengatakan sangat berterima kasih dan menyampaikan selamat datang untuk tim IFRC dan PMI Pusat di Banjarnegara.
“Kami merasa senang dan bahagia karena dapat bertukar pikiran serta sharing untuk kedepan bagaimana membuat PMI Banjarnegara semakin baju dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, sangat mengapresiasi atas dipilihnya Banjarnegara khususnya desa Lawen bersama tim Sibat nya sebagai lokasi penelitian.
“Ini membuktikan bahwa kinerja PMI Banjarnegara bersama relawannya totalitas, profesional serta terecord dengan baik salam sebuah dokumen hingga ke kantor IFRC di Jenewa Swiss,” tegasnya.
Pihaknya menambahkan, PMI Banjarnegara selalu siap jika ditunjuk untuk menerima program dan kegiatan baik dari PMI Provinsi, PMI Pusat dan Internasional Red Cross.
Dalam sesi diskusi awal disampaikan profil dan karakteristik Banjarnegara disertai sepak terjang PMI Banjarnegara dalam pelayanan kepada masyarakat terutama pada masa pandemi Covid-19.
Adapun proses selanjutnya adalah tim IFRC dan PMI Pusat akan langsung terjun ke lokasi di desa Lawen, Kecamatan Pandanarum bersama tim SIBAT dan tokoh masyarakat.***
Satpol PP Punya Peran Strategis dalam Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal
BANJARNEGARA – Pj Bupati Banjarnegara Muhamad Masrofi mengatakan, Satpol PP Provinsi Jawa Tengah memiliki peran...
0 Komentar