22 Desember 2022 Jam 20:35

Banjarnegara Bangun Kesadaran Stop BABS Menuju 100 Persen ODF

Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Banjarnegara melakukan Aksi Perubahan Perilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan Pencanangan Pembongkaran Jamban di Atas Kolam Ikan Serentak dalam upaya Penurunan Stunting. Aksi tersebut di gelar di Balai desa Pingit, Kecamatan Rakit, Kamis (22/12/2022).

Kurangnya kesadaran dan pemahaman sebagian masyarakat terhadap arti penting lingkungan sehat menjadi salah satu faktor belum tercapainya Banjarnegara Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara Yusuf Agung Prabowo, SH, M.Si saat membacakan sambutan Penjabat. Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto, SH.

“Menuju ODF tidak hanya membangun secara fisik jamban sehatnya saja, menjadi penting adalah membangun Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta kepedulian terhadap lingkungan sekitar” kata Agung

Pemkab Banjarnegara juga berharap kerja bersama semua pihak untuk percepatan pencapaian ODF di Kabupaten Banjarnegara. Menjadi bahan evaluasi, masih tingginya masyarakat Banjarnegara yang mempraktekkan BABS, bukan berarti bahwa mereka tidak mampu untuk membangun jamban sehat.

“Keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan adalah syarat untuk mencapai tujuan, maka dari itu koordinasi, kolaborasi, dan sinergitas wajib diutamakan” kata Agung.

Agung menambahkan bahwa aksi pembongkaran jamban tidak sehat perlu terus digalakan, namun tetap memberikan solusi agar masyarakat beralih mempunyai jamban sehat.

Pada acara selanjutnya dilakukan pembongkaran dua unit jambantidak sehat di atas kolam atau biasa disebut helikopter yang berada di belakang rumah warga yang telah mendapat bantuan jamban sehat. Aksi pembongkaran dilakukan dan disaksikan oleh Forkompimda, Kepala OPD, Disperakim Jateng, perwakilan UNICEF, LPPM UNDIP dan warga masyarakat.

Mengakhiri sambutannya, Agung berharap aksi bersama ini menjadi stimulan dan motivasi bagi semua pihak untuk berkontribusi secara nyata untuk menuju Banjarnegara 100% ODF.

Sementara itu, dr. Latifa Hesty, Sip, M.Kes Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara menyampaikan Kegiatan aksi stop BABS berkaitan erat dengankejadian stunting, dengan prgram jambanisasi, aksi perubahan perilaku STOP BABS melalui pembongkaran jamban di atas kolam atau biasa disebut helikopter semoga angka stunting di Kabupaten Banjarnegara bisa diturunkan.

Target ODF tahun 2023 adalah akses jambansehatnya bisa 100%, Latifa menjelaskan bahwa akses adalah bukan berarti harus sudah memiliki jamban yang sehat akan tetapi apabila suatu keluarga sudah dapat mengakses ke jamban yang sehat walaupun itu di tempat  umum atau di tempat saudara itu sudah termasuk dalam akses. Namun tetap menjadi tanggungan yang harus diselesaikan setelah tercapai ODF.

Pada kesempatan yang sama Lilis Ujianti, S.Ag, M.Pd dari Komisi IV DPRD Kabupaten Banjarnegara, menyampaikan dukungannya atas kegiatan Aksi Perubahan Perilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan Pencanangan Pembongkaran Jamban di Atas Kolam Ikan Serentak Dalam Rangka Penurunan Stunting.

“Saya sangat mendukung kegiatan ini, mudah-mudahan kita semua bertekad untuk nyengkuyung, tidak hanya kepala desanya saja, tetapi menjadi komitmen bersama untuk tidak BABS,  menjadi momentum yang tetap agar Banjarnegara terhindar dari BABS” kata Lilis

Wahyudin, Kepala Desa Pingit menyampaikan bahwa perlu usaha keras untuk dapat merubah perilaku masyarakat untuk tidak melakukan BABS. Selain itu, wahyudin juga berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran untuk program jambanisasi untuk warga yang belum memliki jamban sehat. “Tuntas ODF tuntas stunting” katanya.

Pada acara tersebut juga dilakukan pembacaan Deklarasi Budidaya Ikan Yang Baik olehPetani Ikan Desa Pingit KecamatanRakit, Kabupaten Banjarnegara. Mereka mendeklrasikan siap menerapkan prinsip-prinsip cara budidaya ikan yang baik dalam menjalankan budidaya kan, menjamin  unit  budidaya terhindar dari kontaminasi limbah atau kotoran manusia, siap bertanggungjawab untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan serta menjamin keamanan pangandari hasil usaha pembudidayaan ikan, siap mewujudkan usaha budidaya ikan yang bersih dan sehat.

Selain itu juga dilakukan penyaluran 10 paket Pemberian Makan Tambahan (PMT). PMT diberikan oleh para kepala OPD kepada 10 keluarga penerima yang berhak.*** (Kominfo_eko)

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *