16 Januari 2023 Jam 16:31

Bank Jateng Serahkan Bantuan 200 Juta untuk Jamban Sehat

BANJARNEGARA – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah Cabang Banjarnegara menyerahkan bantuan senilai Rp. 200 juta kepada Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk pembangunan jamban sehat dalam rangka mendukung Program ODF (Open Defecation Free).

Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Wakil Pemimpin Cabang Bank Jateng Cabang Banjarnegara Agus Priyono kepada Yusuf Agung Prabowo SH, M.Si, Kepala Dinas Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara, bertempat di Balai Desa Tlagawera Kecamatan Banjarnegara, Senin (16/1/2023).

Wakil Pemimpin Cabang Bank Jateng Cabang Banjarnegara Agus Priyono menyampaikan bahwa Bank Jateng merupakan Bank milik bersama, dimana dari proses bisnis yang dilakukan, hasilnya dikembalikan lagi ke masyarakat dalam bentuk penyaluran kredit bunga murah, bantuan sosial kemasyarakatan dan dukungan kegiatan pemerintah Kabupaten Banjarnegara Lainnya.

“Kami turut hadir dalam Program ODF di Banjarnegara dan bantuan ini sudah kami serahkan kepada dinas teknis pelaksana kegiatan ODF,” kata Agus ketika membacakan sambutan Pemimpin Cabang BPD Jateng Cabang Banjarnegara.
“Semoga apa yang kami berikan, dapat bermanfaat khususnya bagi Masyarakat Desa Tlagaweram,: imbuhnya.

Sementara itu Yusuf Agung Prabowo, SH, M.Si dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Bank Jateng atas kepeduliannya untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Banjarnegara. Bantuan senilai 200 juta digunakan untuk untuk pembangunan 100 jamban sehat di Kabupaten Banjarnegara.

“Dengan adanya bantuan ini, semoga makin mempercepat menipisnya angka BABS di Kabupaten Banjarnegara,” katanya,” Banjarnegara dalam Program ODF telah mencapai 83,02% akses jamban sehat.”

Agung juga mengajak kerjasama semua Organiasai Perangkat Daerah, tokoh masyarakat, perangkat desa dan masyarakat untuk mencapai Kabupaten Banjarnegara 100 persen ODF.

Adapun dr. Latifa Hesty P, M.Kes menyampaikan bahwa kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan yang dilakukan oleh masyarakat bukan berarti mereka tidak mampu membuat jamban tapi karena peninggalan pola turun temurun.

“Bukan karena faktor tidak mampu tapi perilakunya yang perlu di ubah., ujarnya

Dr. Latifa juga mengajak Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama untuk ikut memberikan pemahaman kepada sebagian masyarakat yang masih melakukan BABS.

“Mari bersama kita berikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak melakukan buang air besar di kolam,” ajaknya

Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Tlagawera, Gunawan Wahyu Sudrajat menyampaikan terima kasih atas alokasi bantuan pembangunan 15 jamban sehat di desanya.

“Semoga ini dapat menjadi pemicu bagi masyarakat lain yang mampu untuk membuat jamban sehat secara mandiri,” tambahnya. * (kominfo_eko)

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *