Sebagai tidak lanjut dari kegiatan pengolahan sampah menjadi pupuk organik program P5 semester ganjil, sebanyak 150 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pandanarum kembali meksanakan kegiatan P5 dengan program “Pokcay Imud†Sabtu (4/2/2023).
“Pokcay Imud†merupakan akronim dari Program Bercocok Tanam Cara Asyik Implementasi Kurikulum Merdeka. Penanaman tersebut sebagai kelanjutan pengolahan sampah penjadi pupuk organik, dimana pupuk yang telah siap dipakai untuk penyubur tanaman, digunakan oleh siswa untuk menanam sejumlah sayuran.
Dalam proses pengolahan sampah hingga menjadi pupuk organik yang dilanjut dengan penanaman sayuran, SMPN 1 Pandarum mengundang guru tamu yakni Purwanto, yang sudah berpengalaman dalam dunia pertanian holtikultura.
Purwanto berharap melalui kegiatan Pokcay Imud ini, generasi muda pada umumnya dan siswa siswi SMPN 1 Pandanarum lebih mengenal dan mencintai dunia pertanian yang dapat menjadi bekal pengalaman di masa yang akan datang.
“Program tersebut sangat cocok untuk diterapkan di SMP Negeri 1 Pandanarum yang berada di daerah pegunungan dengan kondisi tanah yang subur. Sistemnya menggunakan teknik tumpangsari dengan memanfaatkan satu lahan ditanami berbagai macam jenis tanaman,” jelasnya.
Kepala SMP Negeri 1 Pandanarum Supriadi, S.Pd mengatakan, kegiatan ini sebagai dukungan terhadap Kebijakan Merdeka Belajar yang merupakan langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya SDM Unggul yang memiliki profil pelajar Pancasila.
“Program yang dilaksanakan di sekolah kami mulai dari pengolahan sampah menjadi pupuk organik hingga dipakai untuk pemupukan pada penanaman cabai dan kol adalah bagian dari memaksimalkan sumber daya alam yang ada dengan sumber daya manusia yang kita miliki,” terang Supriadi.
Lebih lanjut Supriadi menyampaikan bahwa P5 diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya dan dapat menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Koordinator kegiatan, Laely Ngaenatul WI,S.Pd mengatakan melalui kegiatan ini pihak sekolah dapat memberikan ruang belajar yang seluas-luasnya kepada para siswa dalam mempelajari skill dan pengetahuan secara kontekstual sesuai dengan perkembangan zaman dalam mengimplemantasikan kurikulum merdeka.
“Melalui program, selain bisa memaksimalkan alam yang ada dengan bercocok tanam, nantinya siswa juga bisa berlatih kewirausahaan dengan menjual hasil panen sayuran yang ditanam sendiri,” terang Laely. *** (mjp).
0 Komentar