Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto bersama Sekda Indarto dan beberapa Kepala OPD berdialog dengan Camat dan para Kepala Desa (Kades) di wilayah Kecamatan Kalibening, Rabu (8/2).
Pada Kegiatan yang berlangsung di Aula Balai Desa Sirukun ini, Camat Kalibening, Dampak Firmansyah menceritakan berbagai potensi dan beberapa permasalahan yang ada di wilayahnya.
Lebih lanjut, Dampak menyampaikan, Kecamatan Kalibening tidak ada desa yang termasuk kategori miskin ekstrem. Namun masih ada persoalan terkait stunting, dimana angka pravelensinya di masing-masing desa mencapai 17,3 persen.
Menurutnya, berbagai upaya sudah dilakukan untuk penanganan stunting, seperti validasi data, konsultasi atau konseling bagi ibu hamil serta pemberian pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu dan bayi. Namun, ada hal yang mempengaruhi stunting di Kalibening, salah satunya pernikahan dini.
“Kita sudah berupaya bersama KUA dan Puskesmas terkait konseling pernikahan dini, tapi ada faktor yang mempengaruhinya, yaitu banyak anak putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan,” ungkapnya
Ada enam SMP di Kecamatan Kalibening yang lulusannya belum semua terakomodir untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi karena hanya ada terdapat satu SMA, lanjutnya. Banyak anak yang harus bersekolah ke Pandanarum, Wanayasa, Karangkobar bahkan ada yang ke Pekalongan.
“Banyak yang setelah lulus SMP tidak melanjutkan sekolah, memilih bekerja dan memutuskan menikah dini. Kami berharap Pemkab Banjarnegara bisa mengupayakan pembangunan sarana pendidikan setara SMA di Kecamatan Kalibening untuk mengatasi hal tersebut,” ujaranya
Untuk Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan, Dampak mengungkapkan di Kecamatan Kalibening sedikit lagi mencapai syarat minimal, yakni 70 persen. Dia meminta para kades untuk bersama-sama berjuang agar Kecamatan Kalibening bisa dicanangkan sebagai ODF.
Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto mengatakan, jika sudah ada lahan maka sesegera mungkin akan diusulkan ke provinsi terkait pembangunan SMA di Kecamatan Kalibening. Dia berharap dengan adanya tambahan sarana pendidikan tersebut nantiya bisa menjadi upaya dalam mengantisipasi terjadinya pernikahan dini yang menjadi salah satu faktor penyebab stunting.
Dalam kesempatan ini, Pj Bupati juga meminta Camat dan para Kades di Kecamatan Kalibening untuk bersinergi mengatasi persoalan yang menjadi fokus pembangunan di Kabupaten Banjarnegara.
“Selain menanggulangi kemiskinan ekstrem, Pemkab Banjarnegara saat ini berupaya untuk menurunkan kasus stunting dan ODF,” katanya. (amar/bagas)
0 Komentar