BANJARNEGARA – Peran PGRI dalam membangun solidaritas para anggotanya tak perlu diragukan lagi. Terbukti dari 12 titik pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang ditangani PGRI dengan dana dari Baznas senilai Rp. 240 juta, realisasinya justru menjadi Rp. 320 juta.
Menurut Sekretaris Bidang Usaha dan Kerjasama PGRI, Mahadi, yang menjadi penanggung jawab program, hal tersebut karena program itu mendapat bantuan dari berbagai pihak.
“Ada Kades yang mau membantu, ada Koperasi Pegawai Negeri, dan juga serkiler sumbangan perseorangan dari guru tidak sedikit jumlahnya. Itu menunjukkan PGRI solid dan juga penuh solidaritas untuk kegiatan sosial,” ujar Mahadi, Kamis (14/9/2023).
Sementara itu, Kasi Pengembangan Dindikpora Banjarnegara, Supriyadi, yang hadir mengikuti peletakan batu pertama RTLH di Kecamatan Mandiraja mengungkapkan, kegiatan sosial ini dari oleh dan untuk guru.
“Sumber dananya dari zakat 2,5 persen para guru. Dan diprioritaskan untuk pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki RTLH semua jenjang. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih meluas untuk masyarakat banyak,” harap Supriyadi.
Camat Mandiraja Anang Sutanto berterima kasih atas kerja yang dilakukan oleh PGRI.
“Saya sangat senang kalau PGRI yang mengelola. Tidak mungkin dananya dipotong. Yang sudah-sudah pasti dana 15 juta realisasinya tambah banyak karena kepedulian anggota PGRI sangat besar untuk kegiatan sosial,” puji Anang.
Hadir juga dalam kegiatan peletakan batu pertama, Kepala Desa Panggisari, Sekretaris PGRI Banjarnegara dan Ketua PGRI Cabang Mandiraja.*** (kominfo).
Dinas Pertanian dan Upland Gelar Expo Lelang Komoditas Ternak dan UMKM Unggulan
Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara bersama UPLAND Project menggelar Expo serta...
0 Komentar