BANJARNEGARA – Sebanyak 371 peserta mengikuti Napak tilas route gerilya Banjarnegara berjuang periode XXIX Tahun 2023 dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ke-95. Peserta terdiri dari para pelajar,umum dan umum penghayatan.
Minggu , (29/10/2023) para peserta tiba di Pendapa Dipayudha Adigraha dan disambut Kepala pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Aris Sudaryantod sejumlah panitia napak tilas route gerilya Banjarnegara. Ketua panitia Alif Zen Fami mengatakan, Para pelajar berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti NTT, Sulawesi, Jakarta, Jawa Timur,dan Bogor, Bandung dan kota-kota besar lain di Jawa Tengah.
Alif menambahkan, Napak tilas route gerilya Banjarnegara berlangsung selama dua hari yaitu tanggal 27 hingga 29 Oktober. Napak tilas di awali dari Desa Kemir iKecamatan Sigaluh menuju Kecamatan Pagedongan dan finish di pendapa alun-alun Banjarnegara.
Lebih lanjut Alif mengatakan tujuan dari napak tilas route gerilaya adalah untuk memupuk rasa nasionalisme dan patriotism generasi muda serta sebagai ajang silaturahmi masyarakat Banjarnegara dengan masyarakat kota lain dan penggiat alam Indonesia.
“Napak tilas ini juga sebagai bagian untuk menambah kecintaan dan kepedulian akan kelestarian alam dan budaya serta untuk membangun jejaring komunikasi potensi ekonomi,†kata alif.
Acara napak tilas juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti lomba foto documenter kegiatan napak tilas,lomba napak tilas gayeng, lombs orienteeringpelajar SLTA dan umum serta lomba penghayatan untuk seluruh peserta.
Mewakili Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto, Kepala pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto mengaku bangga, karena kegitan “Napak Tilas Route Gerilya Banjarnegara Berjuang†berjalan sukses dengan menggandeng berbagai elemen pemuda.
Selain itu , menururtnya “Napak Tilas Route Gerilya Banjarnegara†merupakan barometer Napak Tilas Nasional, yang selalu diperhitungkan oleh penyelenggara event sejenis di seluruh tanah air.
“Pertahankan terus, dan tingkatkan lagi agar penyelenggaraan tahun-tahun ke depan lebih spektakuler dan mendunia.â€katanya
Aris juga memberikan apresiasi kepada para peserta, terutama peserta dari berbagai daerah yang hadir mengikuti napak tilas.
“Tidak lupa kami memberikan apresiasi kepada para pemuda dari semua komponen yang terlibat dalam kegiatan,terutama peserta dari luar daerah,†lanjutnya
Ia meminta kepada para peserta untuk mengambil manfaat dari napak tilas, karena menurutnya pengalaman dan manfaat sangat penting sebagai wujud cinta bangsa dan tanah air.
“Dengan napak tilas kita jadi tahu dan bisa mengenang para pejuang yang melalui rute gerilya,†tambahnya.
Padakesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan kepada peserta putra dab putri tertua yaitu Ibu melon dan bapak martin yang keduanya sudah berusia diatas 70 tahun.
Panitia juga memberikan penghargaan kepada Willem S Taslim sebagai legend bapak napak tilas yang juga sebagai naras umber pada acara tersebut.***Â (kominfo/ahr)
0 Komentar