BANJARNEGARA – Kiai Mohammad Ali Shodiqin (Gus Ali Gondrong) menggelar roadshow sholawat kebangsaan menjemput ganjaran. Kali ini, pendiri jemaah Mafia Sholawat tersebut menggelar salawat kebangsaan di Alun-alun kota Banjarnegara, Rabu malam (8/11/2023).
Ribuan jemaah selawat mulai dari pemuda hingga dewasa tumpah ruah membanjiri alun-alun Banjarnegara, mereka, rela berdesakan untuk mengikuti rangkaian kegiatan dalam rangka sholawat kebangsaan.
Para pengemar mafia sholawat berasal dari berbagai daerah, seperti dari Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Purbalingga, Temanggung hingga Purwokerto. Sholawat kebangsaan dihadiri Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto, Ketua DPRD Banjarnegara Ismawan, Anggota DPRD Propinsi Ismawan Setya Handoko dari PDIP Hj.Sri Ruwiyati, Sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Acara diawali pada pukul 18.30 WIB dengan hadroh Banjarnegara serta hadroh semut ireng dan tarian Sufi Mafia Sholawat serta orasi dari Ketua Ikatan Pemuda Desa (IPDA) Banjarnegara Arifin Kusuma Wardani. Saat membuka acara Ketua IPDA Arifin Kusuma Wardani berharap dengan adanya sholawat kebangsaan ini akan membawan Indonesia menjadi negara aman dan tentram dan menjadi negara yang gemah ripah loh jinawi khusunya kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang diberkati oleh Allah SWT. Ia juga mengajak jamaah sholawat untuk menyambut tahun politik tahun 2024 ini dengan penuh suka ria dan tidak perlu ada permusuhan.
“Berbeda pilihan tidak apa-apa, karena itu merupakan pilihan,pilihlah pemimpin yang bisa membawa Indonesia menuju Indonesia emas tahun 2045,†katanya
Sebelum memulai selawat, Gus Ali Gondrong dan seluruh jemaah terlebih dahulu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Padamu Negeri dan sejumlah lagu kebangsaan lainnya. Dalam ceramahnya Gus Ali mengajak masyarakat untuk bijak dalam menyambut tahun politik 2024 mendatang. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak berpecah belah meskipun memiliki perbedaan pilihan calon pemimpin Indonesia kelak.
“Efek dari sholawat akan membawa pemiliu berjalan dengan sejuk dan kondusif dengan sholawat-sholawat yang digaungkan,†katanya
Menurutnya, berbeda pandangan politik itu suatu hal yang wajar. Namun jangan sampai perbedaan pandangan politik itu sampai memecah belah persatuan. Sebaliknya, perbedaan politik dijadikan landasan untuk semakin mempererat persaudaraan.
“Kita berharap bahwa pemilu berjalan dengan sejuk dan kondusif,meski berbeda-beda konsepnya tetap bhineka tunggal eka untuk satu tujuan untuk Indonesia lebih baik,†lanjutnya
Dirinya juga mengingatkan, semua adalah saudara sebangsa dan setanah air yang memiliki kewajiban moral untuk menjaga warisan luhur. Baik kebersamaan, kebhinekaan, persatuan dan kesatuan.
“Saya berharap, kontestasi Pemilu 2024 bisa menjadi momentum untuk menentukan pemimpin bangsa Indonesia yang jujur dan amanah sesuai harapan rakyat Indonesia,†imbuhnya.
Acara sholawat kebangsaan Gus Ali Gondrong berakhir pada pukul 01.30 WIB. Meski larut namun ribuan jamaah tetap setia mengikuti sholawat kebangsaan hingga usai. (***kominfo/ahr).
0 Komentar