23 Februari 2024 Jam 16:44

Jamasan Pusaka, Salah Satu Tradisi Sakral Jelang Hari Jadi Banjarnegara

BANJARNEGARA – Salah satu acara sakral dalam rangkaian peringatan hari jadi ke-453 Kabupaten Banjarnegara adalah jamasan pusaka.
Jamasan pusaka yang di gelar Jumat Kliwon, (23/2/2024) di pendopo dipayudha adigraha mengikutkan 12 pusaka dalam jamasan kali ini.
Sebanyak 12 buah pusaka yang akan dijamas dibawa oleh 12 orang ke dalam pendopo melalui sisi timur pendopo. Ada 4 buah tombak pusaka, 1 buah payung dan 7 buah keris yang diikutsertakan dalam acara jamasan pusaka serta 1 buah gong yang ikut dijamas namun tidak diikutkan dalam iring – iringan.

Kepala dinas Pariwista dan Kebudayaan Banjarnegara Tursiman mengatakan, Jamasan adalah proses memandikan, mensucikan, membersihkan, merawat dan memelihara pusaka.
“Jamasan ini sebagai wujud sebagai wujud rasa terima kasih dan menghargai peninggalan atas karya seni budaya nan adiluhung para generasi pendahulunya kepada generasi berikutnya,” kata Tursiman
Tursiman menambahkan, jamasan dilakukan bukan bertujuan untuk menuhankan benda-benda buatan manusia, namun lebih kepada penghormatan terhadap para leluhur dan menjaga kelestarian benda-benda pusaka.
Jamasan pusaka juga dihadiri Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto dan sekretaris daerah Drs. Indarto serta para peserta dan undangan dari berbagai perkumpulan pegiat benda -bunda pusaka serta para seniman dan budayawan. Mereka menggunakan baju adat dalam acara jamasa tersebut.
Pj Bupati dan Sekda sempat diminta untuk ikut memandikan pusaka sebelum jamasan dilanjutkan oleh juru jamas yang bertugas.
Tursiman menambahkan, Jamasan diprakarsai dan dilaksanakan oleh Paguyuban Budaya Tosan Aji Banjarnegara dengan dipandu menggunakan bahasa Jawa.
Suasana jamasan makin sakral dan lengkap dengan iringan grup gamelan lengkap dengan Sinden dan para nayaga.
Selama prosesi membersihkan satu demi satu benda pusaka, diceritakan sejarah Banjarnegara dan maksud acara jamasan pusaka oleh pembawa acara.
Sesudah dibersihkan dengan air bunga, satu persatu dikeringkan dengan kain lalu dikembalikan masuk dalam wadahnya.
Pusaka lalu diberikan kalungan bunga melati sebagai tanda selesai dijamas. 12 buah pusaka kemudian kembali diserahkan kepada pembawa pusaka untuk disimpan kembali dalam Sasana Pusaka.
Masyarakat bisa ikut menyaksikan bentuk-bentuk benda pusaka yang dimiliki Banjarnegara tersebut pada kirab hari jadi pada tanggal 26 Februari 2024 besok.*** (ahr)

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *