BANJARNEGARA – Dinas Kominfo Banjarnegara dan Bea Cukai Purwokerto kembali menggelar sosialisasi bidang cukai. Sosialisasi digelar Kamis (19/9/2024) di aula Sasana Abdi Praja. Kali ini 100 lebih peserta hadir, berasal dari unsur komunitas mitra Dinas Kominfo Banjarnegara, yakni RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia), ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia), Forum Komunikasi Media Tradisional (FK-Metra) dan KIM (Kelompok Informasi Masyarakat).
Kegiatan diawali dnegan pembukaan oleh MC, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, panjatan doa, laporan, sambutan, paparan oleh pemateri dan dialog dengan peserta. Tampil sebagai narasumber antara lain Plt. Kepala Bagian Perekonomian, Dedi Restioko ST, serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan Riatmojo Ponco Nugroho SE, ME. Sementara itu dari ORARI Banjarnegara juga mengutus Darori sebagai narasumber.
Plt. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Banjarnegara, Barijadi Djumpaedo S. Sos dalam sambutannya mengatakn, kegiatan tersebut sebagai upaya untuk memberikan edukasi kepada anggota komunitas mitra pemerintah tentang peredaran cukai ilegal, khususnya rokok ilegal yang semakin marak.
“Kita ingin memberikan pemahaman terkait cukai kepada masyarakat yang diwakili oleh teman-teman sekalian dari RAPI, ORARI, KIM dan FK-METRA. Harapannya, teman-teman dapat membantu dalam penyuluhan kepada anggota komunitasnya juga masyarakat luas terkait ketentuan di bidang cukai khususnya dampak peredaran rokok cukai ilegal yang merugikan keuangan negara,” kata Edo.
Lebih jauh, Edo juga berharap agar kegiatan tersebut juga menjadi ajang saling mengenal antara pemerintah dengan mitra-mitranya.
“Jika selama ini kita hanya mendengar kiprah teman-teman RAPI dan ORARI dari aksi yang dilakukan, hari ini ini kita ketemu langsung dengan para personilnya. Demikian juga dengan anggota KIM dan FK-Metra, alhamdulillah pada hari ini kita bisa bersua,” ungkap Edo.
Kedua narasumber dalam materinya memaparkan pentingnya pengendalian dan pengawasan bagi barang bea cukai, karena pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan hidup.
“Sebaiknya para siswa tidak merokok karena beresiko pada kesehatan. Dan jika mengetahui praktik-praktik yang melanggar hukum terkait cukai di lingkungan sekitar, bisa malapor ke petugas. Karena pelanggaran cukai merugikan negera,” pesan Riatmojo Ponco.
“Kami harapkan kegiatan ini dapat memberikan pemahaman serta peningkatan kesadaran hukum masyarakat dalam mendukung pelaksanaan pemberantasan cukai rokok ilegal,” timpal Dedi Restioko, narsum lainnya.
Usai paparan, juga dibuka dialog yang terbagai dalam tiga sesi. Nampak peserta sangat antusias mengikuti sosialisasi tersebut.
Salah satu peserta dari FK-Metra dari komunitas kuda lumping, Supriono, mengatakan sosialisasi ini sangat penting, karena selama ini dia tidak tahu seluk-beluk rokok ilegal.
“Kegiatan ini menambah wawasan pengetahuan bagi kami semua. Maklum saya dan teman-teman hanya seniman kecil,” kata Supari, pentolan grup Embeg Kridotomo Kampung Gading, Banjarnegara. *** (mjp/tim kominfo).
0 Komentar