26 September 2024 Jam 08:04

Hadapi SSGI, Banjarnegara Targetkan Angka Stunting Turun Lebih Dari 3,5 Persen, Sejumlah Tokoh Sampaikan Paparan

BANJARNEGARA – Menghadapi pelaksanaan survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 di Kabupaten Banjarnegara, Penjabat Bupati Muhamad Masrofi, S.Sos, M.Si berharap angka stunting turun lebih dari 3.5 persen di akhir 2024.

Hal tersebut disampaikan Masrofi saat memberikan sambutan dan motivasi pada acara Rapat Koordinasi Persiapan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 di Pendopo Dipayudha, Rabu (25/9/24).

Pada 2024, target angka stunting Kabupaten Banjarnegara dapat turun 3,5 persen dari sebelumnya 19,9 persen menjadi 16,4 persen.

“Angka 16,4 persen itu target yang dicanangkan Kabupaten Banjarnegara, syukur-syukur bisa sampai ke angka 15 persen,” ujarnya.

Masrofi menjelaskan tujuan pelaksanaan SSGI adalah untuk mendapatkan gambaran status gizi balita, apakah stunting, wasting, underweight dan obesitas.

“Dengan survei ini, akan dapat dilihat status gizi masyarakat yang merupakan cerminan kualitas hidup bangsa, dan survei ini akan menjadi dasar bagi kebijakan dan program-program kita di masa yang akan datang,” jelasnya.

Untuk itu, Masrofi meminta komitmen dukungan stakeholder terkait untuk dapat mengawal pelaksanaan survei SSGI.

“Saya harapkan seluruh pemangku kepentingan memahami mekanisme pelaksanaan SSGI Tahun 2024 sehingga prosesnya dapat berjalan dengan lancar,” harpnya.

Selain itu, Masrofi juga meminta pada para petugas di lapangan untuk melihat kondisi balita yang ada di wilayahnya masing-masing sebelum pelaksanaan SSGI.
“Dampingi survei sebaik-baiknya, cermati persiapan, semangat untuk petugas, sediakan data yang diperlukan, dan pastikan ibunya gizinya berkuaitas, balitanya tidak stunting, sehat sesuai standar yang telah ditentukan”, pintanya.

“Semoga saja target 16,4 persen dapat tercapai, syukur-syukur dapat 15 persen, mari bekerja bersama-sama untuk Banjarnegara lebih baik,” pungkas Masfori.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Latifa Hesti P, M.Kes menginformasikan bahwa pelaksanaan SSGI di Kabupaten Banjarnegara akan dimulai tanggal 30 September sampai dengan 6 November 2024.

“Masih ada sisa waktu untuk mengevaluasi kondisi balita di wilayahnya masing-masing dan berkolaborasi menyiapkan balitanya agar pada saat survei tidak bermasalah,” katanya.

Hesti meminta stakeholder terkait dan petugas di lapangan untuk menyiapkan SSGI dengan maksimal. Selain balitanya sudah tidak bermasalah juga kesiapan berkas yang dibutuhkan sudah tersedia pada saat pelaksanaan SSGI.

“Dengan persiapan yang maksimal semoga angka stunting di Kabupaten Banjarnegara dapat turun,” ujar Hesti.

Pada saat yang sama, Sekda Banjarnegara Drs. Indarto, M.Si., meminta untuk memanfaatkan SSGI yang akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

“SSGI ini untuk benar-benar dimanfaatkan, kita harus yakin bisa mencapai target penurunan yang ditetapkan, bahkan bisa lebih, sampai di angka 15 persen.” ungkapnya.

Adapun Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Drs. Sila Satriana, M.Si., mengingatkan pada peserta rapat untuk mensosialisaikan SSGI kepada kepada ibu-ibu yang punya balita, juga butuh pengawalan, pengarahan, pendampingan oleh petugas yang ada di desa.

Sementara itu Kepala Dispermades PPKB Hendro Cahyono, S.E., M.Si menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pembekalan kepada PLKB, PPKBD, Tim Pendamping Keluarga, baik tentang gizi maupun perilaku hidup sehat untuk memperkuat sasaran dalam mensukseskan SSGI.*** (kominfo_eko).

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *