BANJARNEGARA – Menyongsong Indonesia Emas 2045, Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) orda Banjarnegara terus berupaya aktif berkiprah untuk masyarakat baik dari segi intelektualisme maupun karakternya. Hal tersebut disampaikan Ketua ICMI Banjarnegara Dr. Mukhlish, M.Si saat melakukan survey desa yang akan dijadikan Desa Cendekia yaitu Desa Mlaya Kecamatan Punggelan, Jumat (18/10/2024).
Ketua ICMI Banjarnegara beserta pengurus diterima langsung oleh Kepala Desa Mlaya Wiwi Susanti beserta perangkat di balai desa. Pada kesempatan tersebut, Ketua ICMI Dr. Mukhlish berdiskusi dengan pihak desa Mlaya, mengenai rencana ICMI untuk membantu Desa Mlaya agar dapat maju di segala bidang khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi.
Menurut Mukhlis, Desa Mlaya memenuhi kriteria untuk dijadikan sebagai target untuk dijadikan Desa Cendekia. Desa Cendekia merupakan program unggulan ICMI untuk mendorong pengentasan kemiskinan di daerah.
“ICMI turun ke wilayah untuk melakukan verivikasi guna desa yang potensial untuk kita garap, guna menghidupkan aktivitas yang mandek. insyaallah, desa Mlaya akan kami jadikan sebagai salah satu piloting project desa cendekia di Kabupaten Banjarnegara. Untuk itulah kami berkunjung ke Mlaya untuk berdiskusi dan meminta sejumlah data pendukung,” ungkap Dr. Mukhlish.
Mukhlis menambahkan, ICMI Kabupaten Banjarnegara siap menjadi pendorong, motivator, dan fasilitator, sehingga umat muslim dan masyarakat mampu berproses sebagai masyarakat cendekia yang maju dan berkualitas.
“ICMI Banjarnegara siap bekerja sama dengan semua elemen masyarakat untuk menghadapi tantangan ke depan, kami akan selalu solid dalam sinergi untuk mendukung kebijakan Pemerintah Daerah Banjarnegara, terutama dalam menentukan arah strategi dan inovasi pembangunan daerah,” imbuh Mukhlis.
Kepala Desa Mlaya Wiwi Susanti menyambut baik rencana ICMI yang akan membantu desanya dalam program Desa Cendekia. Menurut Wiwi, saat ini masalah anak putus Sekolah di Desa Mlaya memang cukup tinggi sehingga dibutuhkan steakholdres yang dapat membantu memberikan akses kepada anak-anak putus Sekolah tersebut.
“Jika ICMI memang mau membantu masyarakat Desa Mlaya, saya selaku pribadi mohon dibantu untuk akses pendidikan bagi anak-anak putus Sekolah yang ada di Desa Mlaya.”
Selain itu, Wiwi juga menyampaikan tentang potensi ekonomi masyarakat yang dapat dikembangkan di antaranya ialah Kopi dan Gula Aren. Yang menjadi kendala saat ini menurut Wiwi yaitu dalam hal marketing atau penjualannya, sehingga dalam hal ini juga ICMI diharapkana dapat membantu untuk mencari solusi terkait marketing kopi dan Gula Aren tersebut.
“Gula aren dan kopi dari Mlaya memiliki cita rasa khas, sayang kita terkendala pemasaran dan peralatan yang masih sederhana,” ungkap Wiwi.
Berdasarkan data resmi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, masih terdapat 44 desa tertinggal. Desa-desa inilah yang akan ditarget oleh ICMI Banjarnegara untuk dijadikan sebagai Desa Cendekia secara bertahap.
Desa Mlaya Kecamatan Punggelan kondisinya masih tertinggal dibanding desa-desa lain di sekitarnya. Padahal desa ini kaya akan potensi, baik pertanian, perkebunan dan sumber daya alam yang melimpah. Di Desa Mlaya juga berdiri Gunung Jaran, yang akan layak dijadikan wisata petualangan.*** (mjp).
0 Komentar