Seleksi Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Jawa Tengah mengedepankan kapasitas pemimpin pembelajaran yang dapat bekerjasama serta berintegritas.
Hal itu diungkapkan Kepala Dindikbud Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah dalam pembukaan seleksi Fokus Grup Diskusi (FGD) BCKS yang diikuti 108 peserta di SMKN 1 Semarang, Jumat (17/1/2025).
Uswatun memastikan tidak ada titip-titipan maupun jasa titip (Jastip) selama proses seleksi BCKS ini.
“Bapak Ibu adalah orang-orang terpilih yang sudah melewati proses seleksi yang panjang. Kita ingin mengedepankan integritas Bapak Ibu. Hari ini tampillah dengan performa terbaik. Tahapan seleksi sebelumnya lupakan. Bapak Ibu datanya sudah kami pegang. Bapak Ibu adalah pilihan,” ujar Uswatun.
Sebelum mengikuti seleksi ini, para peserta telah dijaring dengan seleksi berkas, seleksi manajerial Computer Assessment Test (CAT) dan wawancara.
Bahkan sebelum mengikuti seleksi FGD, para peserta juga diajak senam bersama dengan senam Anak Indonesia Hebat yang merupakan salah satu dari 7 gerakan kebiasaan anak Indonesia Hebat yang digagas Mendikdasmen Abdul Mu’ti.
Dalam seleksi FGD, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah anggota 5 orang BCKS. Mereka kemudian membahas satu tema studi kasus dalam pendidikan, menuangkan dalam kertas Plano dan mempresentasikan dihadapan tiga orang penilai dari Dindikbud Provinsi Jawa Tengah.
Salah satu peserta dari SMKN 2 Bawang Banjarnegara Aris Budiyanto mengungkapkan proses seleksi sangat menantang dan menjadikan para peserta berusaha untuk memunculkan pemikiran terbaik.
“Saya rasa ini proses seleksi yang panjang dan menyesuaikan dengan paradigma pendidikan terbaru sebagaimana yang kami pelajari dalam Pendidikan Guru Penggerak. Kami ditantang untuk memberikan ide-ide terbaik selama 90 menit waktu diskusi. Proses yang saya rasa sangat baik sebagai bekal untuk kami,” ujar Aris yang menjadi satu-satunya guru SMK dari Banjarnegara yang tersisa dalam seleksi ini.***