Dalam rangka memperkuat kompetensi mengenai cagar budaya, lima anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarnegara, Rabu (15/1/2025) belajar ke Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X di Yogyakarta. Mereka ditemui langsung oleh Kepala BPK Wilayah X Manggar Sari Ayuati dan juga tiga anggota senior TACB Provinsi DI Yogyakarta.
Dalam sambutannya Manggar mengapresiasi TACB Banjarnegara yang mau meningkatkan kompetensinya dengan berkunjung ke BPK Wilayah X.
“Beberapa kabupaten kota di Jawa Tengah bahkan ada yang belum terbentuk. Ini luar biasa, apa lagi saya dengar juga TACB sudah berhasil merekomendasikan 10 cagar budaya di Banjarnegara,” ujar Manggar.
Seksi Cagar Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara Khotijah mengungkapkan kegiatan ini agar semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas kajian TACB Banjarnegara.
“Dengan belajar langsung kepada para praktisi, diharapkan semakin banyak cagar budaya yang dapat ditetapkan tahun depan dengan kualitas yang baik,” harap Khotijah.
Kepala Unit Candi Gawangsari dan Barong yang juga TACB senior BPK Wilayah X Antar Nugroho mengungkapkan, dalam melakukan kajian TACB diharapkan memperhatikan secara detail atribut sebuah objek cagar budaya.
“Harus sabar dan tidak terburu-buru dalam kajian, agar dikemudian hari tidak bermasalah. Usahakan prioritas penetapan kawasan jika dikhawatirkan terancam objek-objek yang ada, baru kemudian satu per satu objek dikaji secara detail untuk ditetapkan. Sehingga cagar budaya aman terlindung oleh payung hukum yang jelas,” ujar Antar.
Ketua TACB Banjarnegara Heni Purwono merasa bersyukur dapat berdiskusi dengan TACB senior di BPK Wilayah X. Menurutnya ini pengalaman yang sangat berharga.
“Tidak hanya berdiskusi, kita juga berkesempatan melihat koleksi dan proses pelestarian cagar budaya di kantor BPK, bahkan kita juga ke lapangan melihat bagaimana perawatan candi Barong. Paket belajar kita kali ini komplit,” ujar Heni.
Selain itu, tambah Heni, nantinya BPK Wilayah X juga bersedia memberikan data penunjang untuk kajian cagar budaya, utamanya yang ada di kawasan Dieng.
Jaga Cagar Budaya, YSMI Dapatkan Dukungan Dana Indonesiana
Di tengah keprihatinan pegiat cagar budaya atas aksi demonstrasi anarki yang mengakibatkan beberapa cagar budaya rusak...
 
					



0 Komentar