1 Juli 2025 Jam 23:58

Resmi Diluncurkan, e-DEPPOT Jadi Wadah Promosi Digital Terintegrasi

Banjarnegara – Rendahnya daya saing UMKM di Kabupaten Banjarnegara di tengah persaingan regional Barlingmascakeb menjadi tantangan, tetapi juga dapat menjadi pemicu semangat bagi para pelaku usaha untuk terus berinovasi dan mengembangkan diri.

Untuk merealisasikan hal tersebut, Sekretariat DPRD Banjarnegara berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindakop UKM) Banjarnegara meluncurkan inovasi proyek perubahan berupa Etalase Dewan Peduli Promosi Produk Tradisional (e-DEPPOT).

Peluncuran e-DEPPOT ini bersamaan dengan Launching Gerakan Promosi Produk Lokal UMKM Banjarnegara pada Rabu (1/7/2025), di Aula Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Banjarnegara.

Peluncuran e-DEPPOT dilakukan oleh Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana, melalui video saat acara berlangsung.

Kegiatan yang diikuti 81 peserta dari unsur eksekutif, legislatif, pelaku UMKM, perbankan, akademisi, dan praktisi digital ini mengusung tema “Banjarnegara Pancene, Maju UMKM-e, Maju Produk Lokal-e”, yang merefleksikan semangat kebangkitan UMKM sebagai jantung ekonomi kerakyatan Banjarnegara.

Sekretaris DPRD Banjarnegara, dr Ahmad Setiawan MPH, mengatakan strategi kolaboratif melalui e-DEPPOT akan menjadi wadah promosi digital yang terintegrasi, inklusif, dan berbasis penguatan peran DPRD.

Strategi ini, kata dia, berdasarkan pada analisis Astrid dan Star Model dalam proyek perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional II Angkatan III Tahun 2025.

Selain Sekretariat DPRD dan Disperindakop, gerakan promosi produk lokal UMKM Banjarnegara juga melibatkan berbagai pemangku kepentingan daerah.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah mengenalkan platform e-DEPPOT sebagai kanal promosi produk lokal berbasis digital serta mendorong partisipasi OPD dan masyarakat dalam memanfaatkan ruang promosi di Gedung DPRD,” kata Ahmad.

Kegiatan ini, lanjut Ahmad, juga bertujuan menstimulasi dukungan permodalan dan penguatan kapasitas pelaku UMKM dalam bidang peralatan dan digitalisasi pemasaran.

Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana, melalui Sekretaris Daerah Drs Indarto M.Si mengatakan bahwa pemerintah daerah telah mencanangkan visi “Mewujudkan Banjarnegara yang Maju dan Sejahtera”, yang salah satu misi utamanya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM, sektor pertanian, dan pariwisata.

Ia menyampaikan bahwa UMKM bukan sekadar tulang punggung perekonomian rakyat, melainkan denyut nadi pertumbuhan daerah yang berkeadilan.

“Saya ingin menegaskan bahwa kita tidak bisa lagi bekerja secara parsial. Dinas-dinas teknis, instansi vertikal, hingga lembaga legislatif harus bersatu dalam satu gerak. Kolaborasi adalah kunci dan sinergi antarlembaga juga akan mempercepat pencapaian target-target strategis,” kata Indarto.

Sekda Indarto juga menyambut baik inisiatif konkret seperti program e-DEPPOT.

Menurutnya, e-DEPPOT menunjukkan komitmen nyata DPRD untuk menjadikan ruang-ruang publik sebagai panggung bagi produk lokal Banjarnegara.

“Ini adalah contoh birokrasi yang berpihak kepada pelaku UMKM, dan Pemkab siap mendukung Anda mulai dari perizinan, pelatihan usaha, akses pembiayaan, digitalisasi pasar, hingga promosi melalui kerja sama lintas sektor,” lanjutnya.

Lebih jauh, Indarto mengatakan pelaku UMKM harus mengubah paradigma dari sekadar menunggu bantuan menjadi pelaku perubahan; dari konsumsi produk luar menjadi bangga memakai buatan Banjarnegara.

“Saya titip kepada kepala OPD agar tidak menjadi penonton pembangunan, namun bisa menjadi fasilitator yang mampu merangkul para pelaku usaha dan melibatkan komunitas dalam setiap program,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Banjarnegara, Anas Hidayat SE, mengajak seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Banjarnegara untuk menjadikan e-DEPPOT sebagai kanal utama transaksi produk lokal.

Menurutnya, dengan ekosistem digital yang terintegrasi, UMKM tidak perlu lagi bergantung pada event-event fisik semata, melainkan dapat memasarkan produk mereka sepanjang tahun dengan data yang terukur dan transparan.

“Saya juga memberikan apresiasi tinggi kepada para pengembang platform e-DEPPOT yang telah bekerja keras merancang sistem ini. Kolaborasi lintas sektor antara pemda, legislatif, pelaku usaha, dan komunitas digital adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong era modern,” ujarnya.

Anas menambahkan, e-DEPPOT adalah pintu awal. Ke depan, semua pihak perlu mengawal kualitas produk, kemasan, sertifikasi, legalitas usaha, hingga literasi digital pelaku UMKM.

“DPRD siap mendorong lahirnya regulasi dan anggaran yang berpihak, selama itu bermuara pada kesejahteraan rakyat Banjarnegara,” katanya. (Kominfo/ahr).

[supsystic-social-sharing id='1']

Artikel Terkait…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *