BANJARNEGARA – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga menyerahkan ijazah bagi lulusan pendidikan kesetaraan tahun ajaran 2024/2025 di Ballroom Surya Yudha Banjarnegara, Kamis (3/7/2025).
Ijazah diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Banjarnegara Drs Indarto M.Si, Anggota DPRD Banjarnegara Dedi Suromli, Kepala Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah Dr. Nugraheni Triastuti, serta Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Banjarnegara Teguh Handoko.
Kegiatan ini digelar sebagai bentuk penghargaan kepada para warga belajar yang berhasil menyelesaikan pendidikan nonformal di tengah berbagai tantangan.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Banjarnegara, Teguh Handoko, S.Sos menyampaikan bahwa jumlah penerima ijazah pendidikan kesetaraan tahun ini sebanyak 1.008 orang, terdiri atas lulusan Kejar Paket A sebanyak 136 orang, Kejar Paket B sebanyak 333 orang, dan Kejar Paket C sebanyak 539 orang. Para lulusan berasal dari 24 lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan 1 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
“Ijazah yang mereka terima bukan sekadar lembaran kertas, melainkan hasil dari perjuangan, kerja keras, dan semangat pantang menyerah warga belajar yang menempuh pendidikan melalui jalur nonformal,†kata Teguh.
Menurutnya, para lulusan berasal dari berbagai latar belakang usia, profesi, dan motivasi, yang menunjukkan luasnya jangkauan serta manfaat program pendidikan kesetaraan.
Teguh menambahkan, lulusan tertua pada penyerahan ijazah kali ini adalah Wilati (69 tahun) dari PKBM Khalimul Khasan, Kalibening. Sementara lulusan termuda adalah Raisya Adina (12 tahun) dari PKBM Ibnu Hajar Al Asqolani, Kecamatan Karangkobar.
“Saat ini, lulusan pendidikan kesetaraan ada yang menjadi kepala desa, tenaga pendidik, pedagang, wiraswasta, petani, tenaga honorer, TNI, ASN, anggota DPRD, bahkan pernah ada yang menjadi bupati,†jelas Teguh.
Ia menegaskan bahwa lulusan pendidikan kesetaraan juga memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Tercatat, lulusan program ini telah diterima di berbagai perguruan tinggi seperti Mu’tah University di Yordania, ISI Yogyakarta, Universitas Terbuka (UT) di Purwokerto, serta STIE Taman Siswa.
Bupati Banjarnegara melalui Sekretaris Daerah Indarto menyampaikan bahwa pendidikan kesetaraan merupakan wujud nyata keadilan sosial dalam dunia pendidikan.
“Ini bukan jalur kedua, melainkan jalur mulia yang telah melahirkan ribuan insan pembelajar yang tangguh,†ujarnya.
Indarto menambahkan bahwa meningkatnya jumlah lulusan program kesetaraan akan mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), mengangkat martabat warga, dan membangun fondasi Banjarnegara yang lebih berdaya saing.
Kepada para lulusan, ia berpesan agar tidak berhenti belajar setelah menerima ijazah.
“Ijazah bukanlah garis akhir, melainkan titik awal dari lembaran baru kehidupan. Gunakan ilmu yang diperoleh untuk menebar manfaat, jadilah penggerak perubahan dan teladan bagi generasi berikutnya,†pungkas Indarto. (Kominfo/Ahr/Yds).
0 Komentar