Momen penuh warna dan makna dirasakan oleh delegasi dari Forum Anak Banjarnegara (Forbara) saat menghadiri Doland Festival dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional tahun 2025 yang berlangsung megah di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Sabtu (12/7/2025).
Dalam kegiatan ini, empat pengurus Forbara mengikuti acara yang dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Bupati Magelang Grengseng Pamuji, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, Sekda Provinsi Jawa Tengah Sumarno, perwakilan dari UNICEF Wilayah Jawa-Bali, serta para pemangku kebijakan lainnya.
Sekretaris Forbara Caya mengungkapkan kegiatan ini merupakan sebuah ruang kolaborasi yang sangat berarti bagi anak-anak untuk menyuarakan harapan dan pandangan mereka terhadap masa depan yang lebih ramah anak.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno menyampaikan bahwa Hari Anak Nasional bukan hanya milik anak-anak, tapi juga milik kita semua.
“Setiap orang tua pun patut merayakannya, sebab mereka pun pernah menjadi anak-anak,” ujar Sumarno.
Adapun Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi
menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya memberikan perlindungan maksimal kepada anak-anak melalui berbagai kebijakan dan program.
“Salah satunya adalah dengan menghadirkan PP Tunas atau Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak. PP ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif dunia digital, seperti eksploitasi data pribadi, penyebaran konten berbahaya, hingga risiko kecanduan digital,” ujar Arifatul.
Menurutnya lagi, PP tersebut menjadi sebuah langkah konkret dalam menghadirkan ruang digital yang lebih aman dan ramah anak.
“Kami tentu menyampaikan apresiasi terhadap perhatian Presiden Prabowo yang sangat besar terhadap pemenuhan hak anak, salah satunya melalui program kerja unggulan seperti makanan bergizi gratis di sekolah, layanan pemeriksaan kesehatan berkala, dan berbagai bentuk perhatian lainnya yang menempatkan kepentingan anak sebagai prioritas utama pembangunan,” tandas Arifatul.
Dalam kegiatan ini, anak-diajak larut dalam diskusi, gelar karya dan pameran mainan anak tradisional dalam rangka meminimalisir penggunaan gawai pada anak.
Diskusi Budaya Mencari Identitas Budaya Banjarnegara
Selama dua hari ini, dihelat dua kegiatan bertema budaya di Banjarnegara. Kegiatan pertama bertujuan Kabupaten...
0 Komentar